Suara.com - Kota Surabaya, Jawa Timur akan menerapkan skeme ganjil genap seperti yang dilakukan di Jakarta. Ganjil genap di jalan raya untuk mengurangi kemacetan salah satu kota terpadat di Indonesia itu.
Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyatakan penerapan sistem pembatasan jumlah kendaraan di jalan raya berdasarkan nomor kendaraan ganjil genap di daerah itu masih sebatas wacana.
Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan wacana pemberlakuan ganjil genap di Surabaya memang sudah beberapa kali muncul dalam forum diskusi.
"Tetapi itu baru sebatas wacana dan belum dibicarakan dengan DPRD Surabaya. Perlu ada regulasi berupa peraturan daerah (perda) jika memang akan diterapkan," katanya di Surabaya, Minggu (16/9/2018).
Meski demikian, Irvan mengakui dalam beberapa forum diskusi telah mencuat skema "traffic demand management" atau pembatasan kendaraan. Ada tiga solusi di antaranya penerapan plat nomor ganjil genap pada ruas jalan tertentu, penggunaan jalur 3 in 1 dan jalan berbayar atau "electronic road pricing" (ERP).
"Ketiganya dapat dipilih salah satu untuk mengatasi masalah kemacetan di Kota Surabaya," ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, jumlah kendaraan yang melintasi Kota Pahlawan tidak hanya warga dalam kota, tetapi juga penduduk luar kota. Banyak dari mereka yang bekerja di Surabaya namun tempat tinggalnya di kota tetangga.
"Kalau tidak diatur memang bisa menimbulkan kecelakaan dan polusi," kata Irvan.
Hanya saja, lanjut dia, saat ini pihaknya lebih memilih untuk berkosentrasi memperbanyak angkutan umum dan "park and ride" atau tempat parkir umum. Dengan begitu, lanjut dia, jika nantinya penerapan pembatasan kendaraan dilakukan warga dapat memilih alternatif lain serta mengefektifkan program pembatasan yang telah dipilih.
Baca Juga: Khawatir Kendaraan Meningkat, Anies Tolak Ganjil Genap Permanen
Hingga saat ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya telah memiliki sejumlah "park and ride" seperti di Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Adityawarman dan Keputih. Sementara untuk angkutan umum terbaru, Dishub Surabaya telah memiliki delapan Suroboyo Bus dengan model "low deck" dan dua bus "double deck".
Akhir tahun ini, lanjut dia, Dishub Surabaya berencana akan menambah sepuluh unit Suroboyo Bus lagi melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan belum ada rencana penerapan ganjil genap pada sejumlah ruas jalan di Kota Pahlawan karena kemacetan yang terjadi saat ini belum begitu parah. "Kemacetan belum seperti Jakarta. Kita belum parah," ujar Risma.
Menurut Risma, pemberlakuan ganjil genap seperti di Jakarta bakal menyusahkan masyarakat karena warga harus berputar-putar dengan adanya pelarangan melintas di sejumlah ruas jalan dengan penerapan ganjil genap.
"Kasian masyarakat nanti tidak leluasa," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Mobil Goyang, Fotografer Gadungan Tipu dan Perkosa 2 Gadis Belia
-
Modus Cari Model Iklan, Gadis-gadis Diperkosa Fotografer Gadungan
-
Ditolak, Panitia Diskusi Waras Politik Ahmad Dhani Belum Berizin
-
Gerindra Jatim Tak Tanggungjawab Penolakan Diskusi Ahmad Dhani
-
Main Serobot Jalur, Reaksi Pesepeda Motor Ini Malah Bikin Kesal
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang