Suara.com - Poster deklarasi mendukung Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin sebagai bakal calon Presiden dan Wakil Presiden oleh Gerakan Ikhwanul Muballighin ternyata hoax.
Dituliskan kegiatan deklarasi itu digelar di Pondok Pesantren An-Nadwah, Tambun, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (16/9/2018).
Kegiatan yang disebut akan dihadiri KH. Maruf Amin, Erik Thohir dan Yusuf Mansyur itu dinyatakan hoax setelah surat resmi yang dibuat Yayasan Pendidikan Islam An-Nadwah yang di unggah melalui akun Facebook.
Surat itu ditandatangani oleh Ketua YPIA, Ahmad Syauqi sejak 6 September 2018 lalu.
Berikut isi surat pihak Pondok Pesantren An-Nadwah.
Asalamualaikum wr.wb
Salam silaturahmi kamu sampaikan semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT serta dapat menjalankan berbagai aktifitas sehari-hari dengan sebaik-baiknya. Amin.
Sehubungan dengan beredarnya informasi terkait dengan DEKLARASI NASIONAL salah satu Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang bertempat di Yayasan Pendidikan Islam An-Nadwah Tambun Bekasi yang diadakan oleh Ikhwanul Muballighin dalam hal ini kami sampaikan bahwa pihak Yayasan Pendidikan Islam An-Nadwah Tidak Mengetahui rencana kegiatan tersebut dan tidak pernah ikut dalam kegiatan Politik praktis sesuai dengan AD/ART yang berlaku di Yayasan, untuk itu kami mohon agar tidak menyebarluaskan foto pamflet ataupun informasi yang Bapak/Ibu dapatkan terkait dengan undangan Deklarasi Nasional tersebut.
Pada dasarnya kami mendukung penuh Proses Demokrasi di Indonesia, untuk itu kami mengajak kepada seluruh kaum muslimin/at dan seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia agar bersatu padu untuk menciptakan suasana politik yang santun, harmonis, damai dan anti Hoax.
Baca Juga: TKN Sebut Jokowi - Ma'ruf Amin Tak Akan Obral Janji
Mari bersama kita doakan untuk negeri kita tercinta ini agar menjadi Negara yang kuat, berkah dan diridhoi Allah SWT. Amin yaa Rabbal 'aalamiin.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih, Jazakumullah khairan katsira.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Asian Para Games : Jokowi Harap 2 Cabor Ini Jadi Lumbung Emas
-
Jokowi Pastikan Peraih Emas Asian Para Games Juga Dapat Rp 1,5 M
-
Polemik Iklan Jokowi di Bioskop, OSO : Bukan Kampanye Terselubung
-
Jokowi Tak Setuju Istilah Emak-emak, Sandiaga : Itu Multitafsir
-
Sandiaga Sebut Pelukan Jokowi-Prabowo Sebagai Teletubbies Effect
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara