Suara.com - Sejumlah siswa korban gempa di SMP Islam Al-Azhar NW Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat membutuhkan perlengkapan sekolah. Meski dalam keterbatasan, mereka mengaku tetap semangat untuk belajar.
Aliana Balqis (12), siswi kelas VII SMP Islam Al-Azhar NW Kayangan, menuturkan kekinian belum juga mendapat bantuan perlengkapan sekolah. Padahal, sebagian besar perlengkapan sekolah yang dimilikinya telah tertimbun reruntuhan banguanan paska terjadinya gempa.
"Ingin dapat keperluan sekolah, kan semua keperluan sekolah di timpah bangunan. Jadi biar engga kekurangan. Ya kita pakai peralatan sekolah seadanya karena kan belum dapat sumbangan," tutur Aliana saat ditemui di SMP Islam Al-Azhar NW Kayangan, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Senin (17/9/2018).
Aliana bercerita, paska terjadinya gempa yang turut menghancurkan bangunan sekolahnya, kini dia bersama teman-temannya melakukan aktivitas belajar di sekolah daruat dari tenda. Kendati begitu, Aliana yang mengaku ingin menjadi guru itu tetap bersemangat untuk belajar meski dalam keterbatasan.
"Kepengen jadi guru. Masih semangat, haruslah itu, biar bisa banggain orang tua, biar bisa mengajari anak-anak yang belum tahu kan dapat pahala juga," tuturnya.
Berkenaan dengan itu, pengelola Yayasan Pondok Pesantren (YPS) Al-Azhar NW Kayangan, Yusron Khoyr mengungkapkan, kalau sebagaian besar bangunan sekolah telah rusak. Sehingga, aktivitas belajar mengajar untuk sementara dilakukan di teras dan tenda.
"Sebagaian besar rusak ada sekitar 40 persen bangunan sekolah rusak dan ada dua asrama rusak 100 persen rubuh dan sebagian kelas rusak sedang. Sehingga, anak-anak masih takut menempati ruang kelas dan aktivitas belajar mengajar dilaksanakan di teras-teras dan tenda," tutur Yusron.
Lebih lanjut Yusron menyampaikan kekinian baru membangun 10 tenda untuk sekolah darurat. Sementara, ruang kelas yang tersedia sebelumnya yakni 19 kelas.
Untuk itu, dia mengaku masih membutuhkan tenda-tenda untuk membangun kembali sekolah darurat. Setidaknya, kata Yusron, jumlah siswa itu sendiri ada sekitar 450 siswa mulai dari jenjang PAUD sampai SMA.
Baca Juga: Golkar Akan Coret Tersangka Korupsi Gempa Lombok dari Bacaleg
Terkiat dengan itu, Yusron menuturkan sebagian besar sumbangan kini berasal dari mandiri dan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Sedangkan dari pemerintah sendiri diakuinya belum ada sumbangan yang diberikan kepada pihaknya.
"Untuk kebutuhan tenda sebenarnya kita masih membutuhkan, karna ruang kelasnya itu ada 19, sedangkan ini baru 10. Ada bantuan dari mandiri dan ACT. Lebih banyak sumbangan mandiri kalau dari pemerintah belum," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!