Suara.com - Sejumlah warga RT01/RW01 Kelurahan Terban, Gondokusuman, Yogyakarta menolak pembangunan apartemen di wilayahnya. Mereka mengadukan kembali pembangunan sebuah apartemen di wilayah tersebut ke Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi).
Selain dinilai janggal, pengaduan tersebut dilakukan karena warga was-was dengan dampak lingkungan dan sosial terhadap pembangunan apartemen tersebut.
Tulus, salah seorang warga Terban mengatakan jika proses pembangunan apartemen tersebut janggal. Sebelum menjadi Dhika Universe, apartemen tersebut bernama Taman Melati. Bahkan Andal (analisis dampak lingkungan) dan IMB (izin mendirikan bangunan) untuk pembangunan apartemen tersebut saat ini sudah turun.
"Yang pertama 50 persen warga menolak, ketika jadi Dhika Universe 90 persen warga mendukung. Ini karena ada permainan uang yang dilakukan developer," katanya kepada wartawan, Senin (17/9/2018) di sekretariat kantor Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Jogja.
Tulus juga membawa seabrek dokumen termait proses pembangunan apartemen tersebut. Sebagian diberikan kepada Forpi untuk bukti. Menurutnya, lokasi pembangunan apartemen tersebut berada di pemukiman padat penduduk dan berada di wilayah yang rawan longsor (bantaran Kali Code). Secara fisik, pembangunan apartemen tersebut dinilai berdampak negatif bagi lingkungan.
"Kalau apartemen sudah dihuni, akan muncul persoalan sosial. Air tanahnya bisa habis dibuat apartemen, lalu lintas bisa semakin padat dan lainnya," katakan.
Secara sosial, Tulus khawatir pembangun apartemen juga bisa memunculkan persoalan antara warga denga penghuni apartemen. Seperti mengikuti kegiatan warga, arisan warga dan lainnya.
"Mau nggak mereka ikut aturan [kegiatan] warga. Kami khawatir anak-anak bisa ikut gaya hidup mereka," ujarnya.
Pembangunan Apartemen tersebut dinilai akan berdampak negatif baik bagi sosial maupun lingkungan di wilayah itu. Ada 350 KK yang ada di sekitar lokasi.
Baca Juga: Prostitusi di Apartemen, Nasdem Sindir Anies Baswedan
"Sekarang saja yang mendukung dan tidak sudah tidak akur. Mau ke masjid kalau bertemu saya mending pilih masjid lain," kata Dian warga Terban lainnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Forpi Kota Jogja Bidang Pemantauan dan Investigasi, Baharuddin Kamba mengatakan aduan warga sudah diadukan pada 2015 lalu. Dulu warga mengadukan akan dibangun apartemen Taman Melati, warga menolak adanya pembangunan apartemen tersebut dengan berbagai alasan.
"Belakangan muncul kembali protes atau penolakan dari warga dan nama dari apartemen tersebut," katanya.
Saat ini berubah nama menjadi Dhika Universe, Pemkot melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan kemudian mengeluarkan IMB karena persyaratan dinilai sudah lengkap.
"Jadi dulu pernah ditolak, kemudian sekarang dapat IMB. Kami akan kumpulkan informasi dan data di lapangan termasuk akan mengundang pihak pengembang atau pemrakarsa," katanya.
Jika dari hasil pengumpulan informasi dan data nantinya ada hal yang melanggar pakta integritas dari sisi prosedur pembangunan (proses keluarnya Amdal) maka Forpi akan meminta wali kota untuk menghentikan sementara proses pembangunan hingga prosedur betul-betul dilakukan secara baik dan benar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029