Suara.com - Pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko soal Projo ramai diperbincangkan di sosial media. Mantan Panglima TNI itu disebut menyamakan kumpulan orang yang tergabung dalam relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) atau Projo dengan TNI-Polri.
Menanggapi hal itu, Moeldoko mengatakan, ada media yang salah mengutip pernyataannya.
"Itu salah ngutip saja. Saya bilangin kalau bicara soal nasionalisme, Projo harus sama dengan mereka (TNI-Polri)," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Ia mengaku tidak bermaksud menyamakan Projo dengan TNI dan Polri.
"Bukan Projo sama dengan TNI-Polri. Kalau bicara soal nasionalisme, saya katakan sama Projo harus bisa menyamai TNI-Polri, begitu konteksnya," ujarnya lagi.
Diketahui, pernyataan Moeldoko itu langsung menuai kritik dari Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Melalui akun Twitternya @RachlandNashidik, politikus Partai Demokrat itu menilai pernyataan Moeldoko bisa menjadi dasar aparat bisa kompromi di Pilpres 2019.
"Bahaya jika sebaliknya penyamaan ini berarti TNI dan Polri boleh bersikap partisan dan terlibat dalam politik praktis. Semoga kesalahan yang bodoh ini cuma kesalahpahaman. Tapi jika benar itu maksudnya, saya hadapi anda @GeneralMoeldoko," tulis Rachland.
Terkait itu, Moeldoko menegaskan pernyataannya saat bertemu dengan relawan Projo beberapa waktu lalu tidak ada kaitannya dengan keterlibatan TNI atau Polri dalam politik praktis.
Baca Juga: Sule Resmi Cerai dari Lina, Ke-4 Anak Pilih Dirawat Ayahnya
"Wah nggak ada hubungannya. Kami memberi semangat kepada Projo. Kalian kan nasionalisme sejati. Maka lihat itu TNI-Polri kalau nasionalisme," Moeldoko menjelaskan.
Ia menyebut Rachland sudah keliru menafsirkan pernyataannya.
"Keliru. Konteksnya dilihat. Kadang-kadang nggak melihat konteks begitu. Seperti kemarin saya bicara diancam begitu," kata Moeldoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres