Suara.com - Sebanyak 3.886 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Pemprov DKI akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan terkait pengambilan nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018) hari ini.
Personel gabungan itu akan melakukan pengamanan terkait massa pendukung dari pasangan Joko Widodo - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga yang akan ikut meramaikan agenda pengambilan nomor urut capres - cawapres.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu menjelaskan, petugas akan membuat barikade pagar betis untuk memisahkan kedua massa pendukung apabila telah berada di kantor KPU.
"Kami akan ada pengamanan pagar betis. Pengamanan tirai bagi calon orasi dan juga tirai pagar betis," kata Roma.
Selain itu, kawat berduri juga akan disiapkan petugas untuk membatasi massa dari kubu pasangan Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga.
"Kami juga akan membuat barikade kawat berduri untuk membatasi," kata dia.
Terpisah, Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sudarmanto mengaku telah memerintahkan anggota polisi lalu lintas untuk mengawal rombongan simpatisan kedua kubu yang rencananya akan menggelar longmarch ke KPU.
Terkait pengambilan nomor urut capres dan cawapres, massa pendukung Jokowi - Maruf Amin akan bergerak menuju KPU dari Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Sedangkan, massa simpatisan Prabowo-Sandiaga mulai berangkat menuju KPU dari Posko di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat.
"Anggota sudah disetting di titik-titik (longmarch). Kita akan kawal menuju KPU," kata dia.
Baca Juga: Malam Ini, Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Akan Pidato
Sudarmanto juga menjelaskan, petugas juga sudah mengarahkan kedua massa pendukung agar tak bergabung di satu titik yang sama apabila telah tiba di KPU.
"Pintu sebelah kanan untuk masuk atau kumpulnya pendukung Jokowi - Maruf Amin. Yang sebelah kiri dari arah kantor bank Mandiri itu untuk titik kumpul massa Prabowo - Sandiaga," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun