Suara.com - Sejumlah kaum perempuan yang menamakan diri Perempuan Indonesia untuk Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin (Perempuan IJMA) mendeklarasikan dukungan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
Acara deklarasi Perempuan IJMA, yang merupakan kaum perempuan dari gabungan sembilan partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf, dilakukan di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Turut hadir dalam deklarasi tersebut, yakni cawapres KH. Ma'ruf Amin, politikus PKB Ida Fauziyah, Nurul Arifin (Partai Golkar), Isyana Bagoes Oka (PSI), dan Irma Chaniago (Nasdem).
Deklarasi perwakilan sembilan parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf dibacakan Ida Fauziyah, selaku ketua Perempuan IJMA.
"Kami perempuan Indonesia untuk Jokowi-Ma'ruf siap memenangkan pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 untuk masa depan perempuan dan anak, masa depan Indonesia yang lebih baik," ujar Ida saat membacakan deklarasi.
Dalam sambutannya, Ida menyebut perempuan merupakan tiang negara. Dia pun menegaskan pihaknya akan bergerak di seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Perempuan itu adalah tiang negara. Jika perempuannya soleh, negara akan menjadi soleh. Kami perempuan Indonesia bersepakat untuk Jokowi-KH. Ma'ruf Amin," kata Ida.
"Kita bersatu menyatukan perempuan enggak hanya di Jakarta tapi menyatukan perempuan di seluruh Indonesia. Kami akan bergerak di 34 provinsi. Kami akan bergerak sampai akar rumput kami. Kami akan menjaga suara perempuan di bilik suara. Kami pertaruhkan masa depan anak-anak Indonesia," ucap Ida.
Sementara itu, cawapres KH. Ma'ruf Amin mengatakan suksesnya Indonesia berada di tangan perempuan Indonesia.
Baca Juga: Mabes Polri Temukan 3.500 Berita Hoax Dalam Sehari
"Hari ini deklarasi kaum perempuan Indonesia, di tangan perempuan Indonesia ada masa depan Indonesia. Tanpa ibu-ibu, Indonesia tidak ada apa-apanya. Kata rasul surga itu di bawah telapak kaki ibu. Orang akan sukses dapat surga tergantung ibu-ibu," kata Ma'ruf.
Ketua MUI Pusat dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pun mengajak kaum perempuan untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Kalau ingin Indonesia maju harus disatukan. Indonesia maju harus diapakan? Indonesia disatukan di bawah Jokowi-Ma'ruf. Di bawah siapa? Di bawah Jokowi-Ma'ruf," tutur Ma'ruf.
Berita Terkait
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
OMG Creator Fest 2025, Ruang Kreatif Baru untuk Mendorong Perempuan Muda Berkarya dan Berkarier
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional