Suara.com - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany Alatas mengkritik peryataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Tsamara tidak suka pendukung Calon Presiden nomor urut 2 Jokowi disebut orang kampung.
"Pak Fadli Zon boleh tidak setuju dengan Projo, tapi jangan menghina orang kampung dengan membuat atribusi negatif kepada orang kampung dengan istilah kampungan," kata Tsamara melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (24/9/2018).
Wakil Direktur Pemilih Muda/Milenial TKN Jokowi-Amin ini meminta, Wakil Ketua DPR itu untuk menghargai orang yang tinggal di kampung.
Ia kemudian menyinggung kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno terbiasa hidup nyaman di kota.
"Mungkin Pak Fadli, Pak Prabowo dan Pak Sandiaga adalah terbiasa hidup nyaman di kota dan tak tahu realitas kampung dan desa," kata dia.
Tsamara menegaskan, banyak orang di desa yang pintar dan sukses di ibu kota. Dia lagi-lagi meminta Fadli Zon tak meremehkan orang yang tinggal di kampung.
"Bukankah kalian ingin memimpin Indonesia? Artinya seluruh Indonesia, yang di kota dan yang di kampung. Tapi belum apa-apa, kok sudah pakai istilah yang merendahkan?" katanya.
Menurutnya, banyak orang kampung yang berpikir kritis.Tsamara menganggap pernyataan Fadli Zon dapat memecah belah.
Baca Juga: Mendag RI: Caleg Bagi-bagi Sembako, Pembelian Beras Berkurang
"Kalau dari awal sudah semangat memecah belah begini, bagaimana mungkin mereka percaya bahwa ini koalisi yang akan membawa kesejahteraan bagi mereka?" katanya.
Lebih jauh Tsamara mengatakan, orang kampung adalah sumber hikmah dan kebijaksaanaan. "Jangan hina mereka, karena sama saja Pak Fadli meneghina Indonesia," ucap Tsamara.
Sebelumnya, Fadli Zon menyebut deklarasi kampanye damai pasangan calon presiden dan wakil presiden sedikit ternoda oleh ulah pendukung Jokowi – Maruf Amin yang mengenakan atribut partai politik.
"Ini menurut saya niat dari suatu acara yang begitu baik, agak sedikit ternoda ya. Karena partai politik dan kandidat sepakat, tidak ada atribut partai atau atribut-atribut yang saling mendukung," kata Fadli Zon di Gedung Smesco, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (23/9/2018).
Karena peristiwa itu pula, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY meninggalkan tempat acara yang diselenggarakan KPU lebih dulu.
SBY disebut merasa tidak nyaman karena relawan yang terdiri dari Gojo dan Projo mengenakan atribut penuh seperti kaos bertuliskan Jokowi - Maruf, bendera, hingga umbul-umbul.
"Ini saya kira satu pelajaran yang buruk dari sebuah komitmen kecil tentang kesepakatan. Jadi kita sangat menyayangkan ada insiden seperti itu," kata Fadli Zon.
Menurutnya, aksi sebagian pendukung Jokowi – Maruf kampungan dan tidak mematuhi aturan yang dibuat KPU.
"Saya kira kampungan lah. Tidak sesuai apa yang direncanakan KPU," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah