Suara.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menambahkan rekam jejak para pejabat sebagai salah satu syarat sebelum menjabat sebagai pejabat pemerintahan. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya tindak pidana korupsi di kalangan pemerintahan.
Sebelumnya, Bupati Tulungagung terpilih Syahri Mulyo ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi infrastruktur. Selain itu, ada 41 anggota DPRD Malang yang tersangkut kasus suap pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (APBDP) Pemerintah Kota Malang Tahun Anggaran 2015.
Soekarwo mengatakan sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, rekam jejak para pejabat ditambahkan sebelum pelantikan dilakukan. Sehingga, latar belakang pejabat itu dapat diketahui untuk meminimalisir potensi tindak pidana korupsi yang dilakukan.
"Sekarang petunjuk Pak Menteri seperti penunjukan sekda baru Jawa Timur Heru Tjahjono itu, rekam jejaknya dimasukan, apakah dia ada permsalahan atau tidak, itu dimasukan. Jadi bukan hanya kualitas," kata Soekarwo saat ditemui di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Meskipun ada beberapa kasus korupsi yang menjerat para pejabat di Jawa Timur, Soekarwo memastikan tidak ada pungutan liar dalam pelayanan kepada masyarakat. Sehingga, proses pelayanan masyarakat berjalan maksimal.
"Saya kira kalau pungli pelayanan kepada masyarakat selesai lah. Dengan sistem yang terukur dan teknologi, karena ini integritas hati," ungkap Soekarwo.
Berita Terkait
-
Cuma 3 Menit Jadi Bupati, Syahri Mulyo Tolak Foto Bareng Wakil
-
Soekarwo: Minta Syahri Mulyo Tawakal setelah Dinonaktifkan
-
Selesai Dilantik Jadi Bupati, Syahri Mulyo Langsung Dinonaktifkan
-
Buronan Kasus Korupsi Dibekuk di Bandara Sepulang Naik Haji
-
Usai Dilantik, Bupati Tulungagung Kembali Ditahan KPK
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?