Suara.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo simpatik dan meminta Syahri Mulyo beserta keluarga dapat bersabar. Pasalnya, Syahri langsung dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Bupati Tulungagung meskipun baru saja dilantik.
Langkah nonaktif jabatan Syahri sebagai Bupati Tulungagung diambil lantaran Syahri menyandang status tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur. Saat ini, Syahri sudah menjadi tahanan KPK di Polres Jakarta Timur.
Soekarwo mengatakan, sesuai dengan aturan perundangan jabatan kepala daerah harus diserahkan kepada wakilnya jika sang kepala daerah tersandung masalah hukum. Ia pun menyampaikan simpatik dan meminta Syahri untuk bersabar.
"Bupati Tulungagung saya kira ini ujian semoga Syahri sekeluarga menjalaninya dengan tawakal. Di satu pihak karena tidak boleh ada kekosongan pimpinan maka sang wakil menjadi pelaksana tugasnya," kata Soekarwo usai melantik Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Sosok yang terpilih menjadi pengganti Syahri dalam menjalankan tugas kepemimpinan kepala daerah Tulungagung sehari-hari adalah Maryoto Birowo. Maryoto adalah Wakil Bupati Tulungagung terpilih pendamping Syahri dalam Pilkada.
"Wakilnya yang dipilih sebagai pelaksana tugas Bupati Tulungagung itu sahabat baik beliau (Syahri), yakinlah visi misi dapat dijalankan pelaksana tugas dengan baik," ungkap Soekarwo.
Untuk diketahui, Syahri ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, pada Juni 2018. Ia menjadi tersangka kasus dugaan koroupsi proyek infrastruktur. Dalam Pilkada 2018, Syahri yang berpasangan dengan Maryoto Birowo unggul dengan raihan 355.966 suara atas pasangan nomor urut 1 Margiono-Eko Prisdianto yang mendapat 238.996 suara.
Berita Terkait
-
Selesai Dilantik Jadi Bupati, Syahri Mulyo Langsung Dinonaktifkan
-
Buronan Kasus Korupsi Dibekuk di Bandara Sepulang Naik Haji
-
Usai Dilantik, Bupati Tulungagung Kembali Ditahan KPK
-
Foto Setnov di Rest Area Tol Purbaleunyi, Begini Penjelasan KPK
-
Alasan Bos Blackgold Ajukan Diri Jadi JC Kasus PLTU Riau-1
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK