Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto dalam buku karya miliknya berjudul 'Paradoks Indonesia' menyebut sistem ekonomi yang ada di Indonesia sudah menyimpang dari Undang-Undang Dasar 1945.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi dan calon wakil presiden Maruf Amin, Irma Suryani santai mengomentari pernyataan Prabowo.
Ia mengembalikan tudingan tersebut kepada Prabowo. Perlu diketahui, selain sebagai politisi, Prabowo juga aktif sebagai pengusaha.
"Bukankah beliau salah satu dari coorporate itu sendiri. Beliau atau Sandi bagian dari coorporate itu sendiri kalau beliau mengatakan tanah ini dikuasai oleh pengusaha-pengusaha, bukankah beliau salah satu dari itu, tolong dijawab sendiri," ujar Irma di Posko Cemar
Irma meminta Prabowo menginterospeksi dirinya dibanding mengurusi urusan orang lain. Irma kembali menekankan latar belakang Prabowo-Sandiaga bisa menjadi rujukan untuk "Berkaca"
"Jangan kemudian teriak-teriak seperti itu sementara beliau sendiri sama, padahal itu koorporasi loh, punya bagian tanah punya banyak usaha bagian dari itu, tolong tertibkan diri sendiri dulu baru tertibkan orang lain," tandasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menjelaskan buku berjudul Paradoks Indonesia itu merekam jejak ”pencerahan” dirinya mengenai persoalan sistem ekonomi nasional.
Ia menyebut sistem ekonomi yang ada di Indonesia sudah menyimpang dari Undang-Undang Dasar 1945.
"Inti masalah yang saya temukan adalah, sistem ekonomi yang berlaku sekarang menyimpang dari UUD 1945. Nah kalau kita diajarkan dari kecil, kalau kita sudah meninggalkan kaidah-kaidah fundamental negara ini, bagain mungkin berharap negara ini aman dan sejahtera? Bagaimana mungkin," ujar Prabowo Hotel Sari Pan Pasific, Thamrin, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).
Baca Juga: Soal Buni Yani, Golkar: Seolah-olah Prabowo Bisa Intervensi Hukum
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan penyimpangan sistem ekonomi tersebut mengangkangi amanat Pasal 33 UUD 1945, yakni seluruh kekayaan Indonesia dikelola negara dan digunakan untuk rakyat.
"Kalau lihat data sistem ekonomi menyimpang dari UU 1945 khususnya Pasal 33. Inti masalahnya terjadi apa yang saya sebut mengalir keluarnya kekayaan nasional. Jadi sistem sekarang membuat tidak ada kekayaan nasional yang tinggal di republik ini,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Siap Cuti, Ganjar Pranowo Menanti Ditunjuk Jokowi Jadi Jurkam
-
Soal Buni Yani, Golkar: Seolah-olah Prabowo Bisa Intervensi Hukum
-
Kubu Jokowi : Visi Misi Prabowo Pendek dan Tidak Komprehensif
-
Ditegur Demokrat Dukung Jokowi, Gubernur Jatim: Tidak Benar
-
Jadi Jubir Jokowi, Deddy Mizwar Akui Belum Bertemu SBY
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari