Suara.com - Gempa Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah diperkirakan memakan banyak korban jiwa dan luka. Ribuan bangunan juga mengalami kerusakan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya terus mendata bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
"Kerusakan, masih terus dilakukan pendataan. Informasi sementara yaitu berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Kemudian kerusakan juga terjadi di pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan ambruk, Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah.
Lalu di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap, lalu arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.
Selanjutnya Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur roboh, jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang gelombang tsunami dan jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor.
"Diperkirakan jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan akan terus bertambah," kata Sutopo.
Perihal listrik, Sutopo menuturkan sebanyak tujuh gardu induk (GI) PLN padam usai gempa yang mengguncang Sulawesi Tengah. Khususnya di Palu dan Donggala. Adapun saat ini baru dua gardu induk yang bisa dihidupkan kembali.
Untuk jaringan komunikasi di Donggala, Palu dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan.
Baca Juga: Luwak White Koffie Terbakar Dianggap Berbahaya, Hoax !
Kemudian kerusakan yang terjadi di bandara yakni di Bandara Mamuju terjadi kerusakan di bangunan tower namun masih berfungsi.
"Bandara Toli-Toli normal. Bandara Poso normal. Bandara Luwuk Bangai yaitu terjadi pergeseran tiang tower namun masih berfungsi," ucap Sutopo.
Kemudian Bandara Palu (Mutiara SIS Al-Jufrie) ditutup hingga tanggal 29 September 2018 pukul 19.20 WITA, dengan catatan tidak terjadi gempa atau tsunami lagi.
"Bagian tower lantai empat runtuh, peralatan komunikasi rusak, pemancar radio rusak, jaringan Usat down, radar dan VOR belum berfungsi, 500 meter dari 2.500 meter landas pacu atau runway retak akibat gempa. Landas pacu yang tersisa sepanjang 2.000 meter tersebut tidak dapat didarati pesawat jet berukuran besar, seperti Boeing 747 dan sejenisnya," ucap Sutopo menjelaskan.
Sutopo menuturkan Pelabuhan Pantoloan yang ada di Kota Palu mengalami kerusakanan paling parah. Quay crane (kran peti kemas) yang biasanya digunakan untuk bongkar muat peti kemas roboh. Kemudian Pelabuhan Wani bangunan dan dermaga mengalami kerusakan.
"KM Sabuk Nusantara 39 terhempas tsunami ke daratan sejauh 70 meter dari dermaga. Pelabuhan Ampana, Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Belang-belang, Pelabuhan Majene kondisi baik dan tidak ada kerusakan akibat gempa," imbuh Sutopo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional