Suara.com - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat telah membentuk tim tanggap darurat yang terdiri dari 140 personel untuk dikirim ke Palu dan Donggala. Tujuannya adalah membantu kerja serta memulihkan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah terdampak gempa maupun tsunami di kedua wilayah ini.
Iwan Purwana, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat dalam siaran persnya menyatakan, kegiatan ini adalah bagian dari tindakan kemanusiaan serta bertujuan turut membantu mempercepat pemulihan kelistrikan di Kota Palu dan di sekitarnya.
Sebanyak 140 personel ini akan diberangkatkan dalam tiga gelombang dan pelepasan Tim Tanggap Darurat Pasundan UID Jawa Barat mulai dilaksanakan tadi malam (2/10/2018) di Kantor Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bandung, Jalan Soekarno - Hatta No. 436 Kota Bandung.
Setiap gelombang terdiri dari komandan satgas, wakil komandan satgas, officer perwakilan dari kantor UID dan petugas teknik yang terdiri dari petugas Pekerjaan Dalam Pekerjaan Bertegangan (PDKB), serta tim Pasopati. Setiap gelombang nantinya bakal bertugas selama dua minggu.
Pemberangkatan Tim Tanggap Darurat Pasundan gelombang perdana adalah dari Bandara Soekarno - Hatta (Soetta) menuju Bandara Hasanuddin, Makassar.
Sedangkan pengiriman mobil serta peralatan teknik serta sebagian tim dilakukan melalui jalur laut dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya mulai 4 Oktober 2018.
Material penting yang turut diberangkatkan dalam misi kemanusiaan ini adalah 12 buah genset, kabel, isolator, serta lima mobil Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), ditambah 10 mobil Pasopati untuk pemeliharaan jaringan listrik.
Beberapa tugas yang telah menunggu tim di Palu dan Donggala adalah memulihkan kondisi pasokan kelistrikan, termasuk membangun serta memperbaiki konstruksi jaringan maupun gardu induk yang rusak diakibatkan oleh gempa dan tsunami.
"Kami yakin pemulihan jaringan listrik ini akan memberi efek domino bagi pemulihan di sektor lainnya yang terkait, dan tentunya bermanfaat bagi warga yang terkena dampak gempa dan tsunami," papar Iwan Purwana. [Antara].
Baca Juga: Faisal Basri Sebut Banyak Menteri yang Asetnya dalam Bentuk Dolar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka