Suara.com - Evakuasi korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, jadi pengalaman pertama Mohamad Sulan.
Sulan (26) merupakan anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP; Basarnas) Palu yang telah terjun sejak hari pertama terjadinya becana gempa dan tsunami pada Jumat (28/9) malam.
Sulan mengakui telah terbiasa mengevakuasi korban meninggal seperti nelayan di laut atau bahkan mencari korban di tengah hutan.
Kendati begitu, evakusi korban dalam reruntuhan bangunan seperti yang tengah dia lakukan di Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, jadi pengalaman pertamanya.
"Jujur saya baru pertama yang kayak begini. Kalau reruntuhan ini baru pertama. Kalau kayak nelayan hilang begitu, kayak menemukan mayat di hutan sampai meninggal sudah pernah.Tapi kalau yang seperti ini, untuk akses evakuasi saja, saya sendiri masih susah. Terus posisinya kami juga masih meraba, mencari, itu baru pertama kali," kata Sulan seusai melakukan proses evakuasi di Hotel Roa Roa, Jalan Patimura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).
Terkait hal itu, Sulan mengaku proses evakuasi dalam reruntuhan di Hotel Roa Roa jauh lebih sulit dari pengalamannya ketika mengevakuasi korban di laut dan hutan.
Konstruksi bangunan yang rentan roboh serta masih sering terjadi gempa, menjadi kesulitan sekaligus pengalam pertama yang Sulan rasakan.
Selain medan yang sulit, lanjut Sulan, tekanan dari keluarga korban menjadi salah satu tantangan yang dia rasakan.
"Selain ada tekanan banyak dari keluarga korban, itu medan juga. Kami mau paksakan ke sana sementara bangunan masih labil, ditambah lagi gempa susulan masih sering ada. Itu kesulitannya bisa sepuluh kali lipat," tuturnya.
Baca Juga: Xiaomi Mi A1 Dikabarkan Meledak Saat Sedang Mengisi Baterai
Sulan mengungkapkan, sebagian dari jenazah yang telah berhasil dievakusi kondisinya sudah dalam keadaan membusuk. Untuk itu perlu ekstra kehati-hatian mengingat kondisi jenzah setelah enam hari tertimbun rentan hancur.
"Terkahir itu sudah, maaf ya, sudah sangat membusuk sekali. Jadi misalkan ada yang tertimpa tembok yang kecilpun, kalau ditarik itu, maaf, bisa saja putus anggota tubuhnya. Pokoknya harus ekstra hati-hati. Penanganan tetap harus lembut," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting