Suara.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) hingga kini masih melakukan kajian terkait rencana penundaan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk wilayah Sulawesi Tengah. Wacana ini muncul setelah gempa dan tsunami melumpuhkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kemenpan-RB Mudzakir mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian mendalam terkait rencana itu. Pihaknya mempertimbangkan kondisi infrastruktur di Sulawesi Tengah yang belum pulih paska gempa dan tsunami.
"Kemungkinan ada (penundaan penerimaan CPNS) karena kondisi infrastruktur dan masyarakat yanh masih terdampak bencana," kata Mudzakir saat dihubungi Suara.com, Rabu (3/10/2018).
Meskipun jika nantinya ada penundaan untuk wilayah Sulawesi Tengah, Mudzakir memastikan tidak akan mempengaruhi proses penerimaan CPNS secara keseluruhan.
Sementara, untuk perpanjangan masa pendaftaran CPNS menjadi 15 Oktober 2018 pun bukan karena dipengaruhi adanya penggodokan kebijakan penundaan CPNS di Sulawesi Tengah.
"Tidak, proses penerimaan CPNS keseluruhan tak terganggu. Perpanjangan waktu pendaftaran juga bukan disebabkan rencana penundaan penerimaan CPNS di Sulawesi Tengah," tutur Mudzakir.
Seperti diberitakan, gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) sore, menyebabkan 1.407 korban meninggal dunia. Distribusi listrik dan jaringan telekomunikasi memasuki hari kelima paska bencana masih belum merata, baru 49 persen Base Transceiver Station (BTS) yang beroperasi di Sulawesi Tengah.
Untuk proses pendaftaran CPNS sudah mulai dibuka pada 26 September lalu, dua hari sebelum kejadian bencana Sulawesi Tengah. Awalnya, pendaftaran CPNS akan ditutup pada 10 Oktober 2018, namun diundur menjadi 15 Oktober 2018. Pengunduran masa akhir pendaftaran lantaran antusiasme masyarakat untuk mendaftar CPNS masih tinggi.
Berita Terkait
-
BNPB Seleksi Bantuan 17 Negara Asing untuk Gempa Sulteng
-
Badan Geologi Tegaskan Perlunya Peta dan Mitigasi Kegempaan
-
Pemprov Jatim Buka Posko untuk Jalur Komunikasi ke Palu
-
Curi Barang Elektronik dan Bobol ATM, 49 Warga Sulteng Ditangkap
-
Dilepas Ketika Gempa, 1.102 Napi di Sulteng Belum Kembali ke Sel
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting