Suara.com - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan, penyerapan anggaran Pemprov DKI Jakarta sempat tidak terkontrol dengan baik.
Hal itu lantaran Sandiaga Uno mundur dari jabatannya sebagai wakil gubernur sehingga pemantauan tak berjalan.
Saefullah mengakui, sebelumnya saat Sandiaga masih menjabat sebagai wagub, proses pemantauan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berjalan dengan baik.
Evaluasi penyerapan anggaran rutin dilakukan tiap pekan, namun setelah Sandiaga mundur, proses penyerapan anggaran terganggu lantaran minimnya pemantauan.
"Tempo hari kan waktu Pak Sandiaga dua minggu sekali (evaluasi), terus habis beliau jalan memenuhi penggilan negara itu agak menghilang soalnya kan belum ada porsi juga, pekerjaan banyak," kata Saefullah saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).
Sejak kepergian Sandiaga dari jabatannya sebagai wagub, Pemprov DKI pun banyak melakukan pembenahan. Penyerapan anggaran Pemprov DKI terbilang masih rendah sekitar 50 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2018 sebesar Rp 83,2 triliun sempat dikritik oleh DPRD DKI Jakarta.
Akhirnya, secara bertahap Saefullah kembali menjalankan pemantauan secara berkala terhadap seluruh SKPD agar penyerapan anggaran bisa terserap.
Dengan menjalankan evaluasi setiap satu kali selama sepekan, Saefullah berharap penyerapan anggaran hingga akhir 2018 dapat memenuhi target.
"Jadi ini kan sudah mulai oke lagi, banyak pekerjaan yang dieksekusi pak gubernur dan ya saya juga banyak juga ya. Evaluasi progres penyerapannya sekarang setiap minggu minimal 1 kali," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Bareskrim Gelar Mediasi Selasa Depan: Lisa Mariana Siap Bertemu, Tapi Ridwan Kamil Bimbang
-
Muncul Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk': Suara Protes Pengguna Jalan Terhadap Sirene dan Strobo Ilegal
-
Geger Keluarga Cendana! Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN, Misteri Apa di Baliknya?
-
Link Isi Survei Lingkungan Belajar 2025 untuk Guru dan Kepala Sekolah PAUD, SD, SMP, SMA
-
Ancang-ancang Prabowo: Komisi Reformasi Polri Bakal Dibentuk Bulan Depan, Dipimpin Ahmad Dofiri?
-
Hitung-Hitungan Total Gaji Erick Thohir sebagai Menpora dan Ketum PSSI
-
Pengamat Politik Soroti Reshuffle Kabinet Prabowo: Akomodasi Politik Tak Terbantahkan?
-
Misteri Lenyapnya Irjen Krishna Murti dari Medsos, Buntut Isu Perselingkuhan dengan Kompol AP?
-
Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng
-
Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?