Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengakui pihaknya mengalami kendala sehingga penyerapan anggaran masih tergolong rendah. Meski demikian, Anies optimis bisa mengejar target penyerapan anggaran secara maksimal hingga akhir 2018.
Anies mengatakan, dalam proses penggunaan anggaran ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni pekerjaan dan pembayaran. Namun, hingga kini beberapa proyek atau program yang dijalankan belum mencapai dua komponen itu.
"Memang siklusnya saja (penyerapan rendah), nanti InsyaAllah banyak. Jadi ada dua hal, satu adalah pekerjaan yang dijalankan kedua adalah pembayaran yang dilakukan. Jadi kita lihat dua-duanya," kata Anies saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).
Anies menjelaskan, dari hasil evaluasi yang telah dilakukan dari setiap program yang telah dijalankan belum dilakukan penagihan. Sehingga, belum dicatat sebagai pengeluaran dan dianggap belum ada penyerapan.
Oleh karenanya, pemantauan secara seksama akan dilakukan terhadap kedua komponen itu. Jika pekerjaan dan penagihan dijalankan dengan baik, maka bisa dipastikan Pemprov DKI bakal menyerap anggaran secara maksimal di tahun anggaran 2018 ini.
"Ini yang harus dipantau dua-duanya. Jadi Insyaallah pekerjaannya jalan, pengeluaran masuk otomatis tercatat sebagai serapan," ungkap Anies.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 dihadapan DPRD DKI Jakarta. Dari hasil laporan itu Anies menyampaikan serapan belanja daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga Juni 2018 baru mencapai 28,52 persen.
Anies mengatakan, dari rencana belanja daerah 2018 sebesar Rp 71,16 triliun, sampai akhir bulan Juni 2018 baru bisa direalisasikan sebesar Rp 20,29 triliun atau 28,52 persen. Masih ada sisa sekitar Rp 50 triliun lagi anggaran yang belum dibelanjakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah