Suara.com - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 02, Prabowo Subianto akan mengajukan permohonan pengurangan personil pengawalan ke Kapolri. Alasannya, ada beberapa hal yang dikhawatirkan Prabowo.
Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno serta Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin telah ditetapkan sebagai Capres-Cawapres dalam Pilpres 2019 oleh KPU pada Kamis (20/9/2018). Usai penetapan itu, masing-masing kandidat diberi pengawalan oleh 37 personel kepolisian.
Hanya saja, Prabowo justru keberatan. Menurutnya jumlah personil Polri yang mengawalnya terlalu banyak sehingga dikhawatirkan akan menganggu masyarakat sekitar.
"Pak Prabowo memutuskan untuk mengajukan permohonan untuk mengurangi pengawalan karena beliau merasa tidak ingin ganggu masyarakat terkait rangkaian yang panjang. Pengawalannya bisa sampai 10 mobil," kata Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak di kediaman Prabowo, Kamis (5/10/2018) malam.
Selain itu, Prabowo merasa dengan banyaknya pengawal tersebut, dapat menambah beban anggaran negara. Oleh karena itu, Prabowo diwakili BPN akan mengirim surat kepada Kapolri sebagai bentuk permohonan pengurangan personil.
"Tim BPN akan berkirim surat ke Kapolri untuk mengurangi pengawalan terhadap beliau rangkaiannya, jumlahnya supaya ada masyarkat tidak terganggu di perjalanan dan kedua mengurangi beban anggaran," imbuh Dahnil.
Berita Terkait
-
Ratna Sarumpaet Dicekal Keluar Negeri, Sandiaga: Belum Bisa Komen
-
Buntut Hoaks Ratna Sarumpaet Seret Prabowo, Ini Komentar Polisi
-
Sandiaga Setuju 3 Oktober Sebagai Hari Anti Hoaks Nasional
-
Sepucuk Surat Ratna Sarumpaet: Tetap Berjuang untuk Prabowo
-
Sandiaga: Bu Ratna Sarumpaet Bukan Tumbal Politik Kami
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka