Suara.com - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum HAM Sri Puguh Sri Utami mengungkapkan, 1096 narapidana di Sulawesi Tengah masih belum diketahui keberadaannya seusai bencana gempa dan tsunami pada 28 September 2018.
Ia menuturkan, ribuan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Palu, Rumah Tahanan Palu, Lapas Permepuan Palu, Pembaga Pembinaan Khusus Anak Palu, Rutan Donggala, dan Cabang Rutan Parigi, kabur saat bencana terjadi.
”Pendataan kami, sejak gempa itu, dari 6 unit lembaga pembinaan itu, sebanyak 204 warga binaan berada di tempatnya masing-masing,” jelasnya, Kantor Dirjen PAS, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).
Sementara 364 orang yang kabur telah melaporkan diri. Sedangkan 1.096 orang belum diketahui kabar beritanya.
Utami mengatakan, hingga kekinian belum memasukkan 1.096 napi maupun tahanan itu dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan.
Begitu setiap lapas kembali mampu menyediakan kebutuhan dasar warga binaan, barulah ribuan napi itu ditetapkan masuk DPO.
Utami mengimbau kepada warga binaan yang masih berada di luar lapas untuk melaporkan diri. Selain itu, Utami mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Sulawesi Tengah Kemenkumham untuk memberikan tenggat waktu kepada para warga binaan tersebut agar kembali.
"Kami masih memberikan tenggat waktu, kenapa? Karena kami juga masih mengupayakan menyediakan hak dasar mereka di lapas, semisal bahan makanan, air, listrik. Semua itu kekinian belum maksimal seusai bencana,” tandasnya.
Baca Juga: Alasan Dokter Ini Bedah Boneka Beruang Bikin Netizen Terharu
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah