Suara.com - Junaidi (35), warga Desa Prambanan, Dusun Konlaok, Kecamatan Gayam, Sumenep, Jawa Timur, rela mengorbankan dirinya demi melindungi anak istri dari reruntuhan tembok dan atap rumah akibat gempa bermagnutido 6,3 yang mengguncang Jawa dan Bali.
Malam itu, Rabu (10/10/2018, rumah Junaidi sudah tertutup rapat. Lampu ruang tamu sudah dimatikan, begitu juga dengan lampu kamar. Hanya lampu teras yang masih menyala.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Junaidi mengajak anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 3 untuk tidur bersama istrinya. Tak lama kemudian, satu keluarga ini sudah terlelap.
Tiga jam tidur Junaidi tanpa mimpi. Menginjak hari Kamis (11/10/2018) sekitar pukul 01.44 dini hari, Junaidi tiba-tiba terbangun mendengar suara gemuruh yang semakin mendekatinya.
Hanya hitungan detik, atap rumah Junaidi mulai berjatuhan. Melihat runtuhan atap yang mengarah ke tempat tidur, Junaidi spontan langsung menutup tubuh istri dan anak perempuannya dengan tubuhnya.
"Saya tidak berpikir panjang. Yang ada di pikiran saya waktu itu hanya menyelamatkan nyawa anak dan istri. Tapi alhamdulillah saya selamat," cerita Junaidi pada Suara.com, Minggu (14/10/2018).
Setelah atap runtuh, tembok kamar mulai menyusul menimpa tubuh Junaidi. "Saat tubuh saya tertimpa atap dan tembok, seketika itu saya sulit bernafas. Yang ada di hati saya hanya menyebut nama Allah," ujar Junaidi.
Istri Penyelamat Junaidi
Ketika menahan beratnya reruntuhan material bangunan, Junaidi setengah pingsan karena menahan sakit.
Baca Juga: Penemuan Cerdas Pizza Box Ini Bikin Makan Jadi Menyenangkan
Dia mengakui sudah tidak lagi kuat menahan beratnya reruntuhan. Beruntung, sang istri, Nurul Fatmawati (30) segera meloloskan diri dari himpitan kayu dan tembok.
Fatmawati dan anaknya, Nur Kholiazah (9), berusaha mencari celah untuk menyelamatkan diri. Setelah berhasil lolos, Fatmawati kemudian membatu suaminya. Satu persatu kayu dan bongkahan tembok disingkirkan dari tubuh suaminya.
"Saya ambil itu kayu dan tembok yang ada di tubuh suami saya. Kemudian barulah suami saya bisa keluar dengan selamat," kata Sukmawati.
Setelah bisa selamat dari maut, Jinaidi pingsan. Dia tak sadar akan apa yang dialaminya semalam. Keesokan harinya saat matahari mulai menyinari rumahnya, Junaidi kaget bukan kepalang.
"Saya tidak menyangka kalau rumah saya hancur dan rata dengan tanah," heran Junaidi.
Akibat kejadian itu, Junaidi mengalami tetak tulang rusuk. Tubuhnya memar dan banyak luka gores di tangan dan kakinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
- 
            
              4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
- 
            
              Rahayu Saraswati Tetap Wakil Ketua Komisi VII DPR Usai Putusan MKD, Begini Kata Dasco
- 
            
              Pengendara Mobil Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Dharmawangsa Raya Saat Hujan Deras
- 
            
              Demi Restorasi Lingkungan, KLH Ajak Kawasan Ekowisata di Puncak Tanam Harapan Baru
- 
            
              Kejagung Tampik Soal Wakil Wali Kota Bandung Terjaring OTT: Hanya Pemeriksaan!
- 
            
              Viral 'Bang Jago' Minta Jatah Rp 5 Ribu di Pasar Tangsel, Polisi Turun Tangan
- 
            
              Hari Ini, Prabowo Bertolak ke Korea Selatan untuk KTT APEC 2025
- 
            
              Istana Terima Aspirasi Guru Madrasah yang Ingin Diangkat jadi ASN, Keputusan Tunggu Respons Presiden
- 
            
              PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
- 
            
              BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Begini Imbauan Kemenkes
- 
            
              Harvey Moeis Ternyata Sudah Dieksekusi Sejak Juli Pasca Putusan Kasasi