Suara.com - Pembangunan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang masih terus dilakukan. Sebelumnya pada Senin (15/10/2018), Pemprov DKI Jakarta melakukan soft launching (peluncuran awal) Skybridge Tanah Abang meski pembangunannya baru 78 persen.
Dari pantauan Suara.com pada Rabu (17/10/2018), para pekerja proyek masih mengerjakan pembangunan skybridge. Beberapa petugas ada yang mengelas besi-besi di pinggir skybridge, ada yang sedang mengecat lapak-lapak kios yang nantinya akan digunakan untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL).
Sementara, lapak atau kios yang nanti akan digunakan oleh para PKL belum sepenuhnya selesai. Rencananya akan ada 446 lapak yang disiapkan untuk menampung 446 PKL.
Sofyan, salah satu security yang nantinya akan ditempatkan di Skybridge Tanah Abang mengatakan, hingga hari ini, baru ada 11 security yang telah bekerja di Skybridge Tanah Abang. Ia menyebutkan nantinya akan ada 20 security yang akan bekerja setelah Skybridge Tanah Abang beroperasi.
"Saya mulai kerja dari kemarin hari Selasa, sementara para security hanya bekerja dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB," ucap Sofyan di lokasi.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melakukan soft launching Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybrigde Tanah Abang meski pembanguan tersebut baru mencapai angka 78 persen.
Dirut Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, soft lanching tersebut berdasarkan koordinasi dengan Wali Kota Jakarta Pusat agar para PKL merasa yakin jika tempat tersebut disiapkan untuk mereka.
Berita Terkait
- 
            
              Skybridge Tanah Abang Jadi, Jalan Jatibaru Raya Mulai Dibuka
 - 
            
              Skybridge Tanah Abang Jadi, 100 PKL Jajal Lapak
 - 
            
              15 Oktober, Skybridge Tanah Abang Ditargetkan Sudah Bisa Dipakai
 - 
            
              Duh... Skybridge Ternyata Tak Bisa Tampung Semua PKL Tanah Abang
 - 
            
              Sepekan Lagi Diresmikan, Skybridge Tanah Abang baru 60 Persen
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid