Suara.com - Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyayangkan adanya peristiwa peluru nyasar ke sejumlah ruangan di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen. Terkini, ditemukan peluru nyasar di ruang kerja anggota fraksi Demokrat, Vivi Sumantri.
Ibas mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Ia juga menyayangkan kurangnya keamanan yang diberikan untuk anggota DPR.
"Fraksi PD prihatin dan mengecam tembakan liar apapun itu bentuk dan tujuannya, kami juga menyayangkan bahwa ruangan dan kompleks parlemen semestinya dijaga keamanannya," kata Ibas di ruangan Vivi lantai 10, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Rabu (17/10/2018).
Ibas mengetahui peluru nyasar ini bukan peluru yang ditemukan pertama kali. Seperti diketahui, peluru nyasar pertama kali terjadi di lantai 13 dan 16 dalam gedung yang sama pada Senin (15/10/2018). Ibas meminta kepada seluruh pihak keamanan kompleks parlemen untuk lebih mengawasi keadaan sekitar.
"Karena ini tidak main-main, ini peluru tajam, yang ketiga, kami menyerukan kepada siapapun yang ada di sekitar kompleks parlemen untuk dilakukan pengecekan secara berkala agar keamanan dalam terus berpatroli, mungkin juga CCTV, ada pos luar dan pos dalam yang terus mewaspadai," ujarnya.
Ibas mengkhawatirkan apabila peluru nyasar tersebut bukan berasal dari Lapangan Tembak Perbakin Senayan yang lokasinya tak jauh dari gedung DPR.
"Bisa saja kejadian ini bukan hanya sekedar latihan, bagaimana kalau terjadi kegiatan terorisme, atau kejahatan lain yang ingin menciderai anggota dewan atau seluruh penghuni kompleks parlemen," kata dia.
Karenanya Ibas berharap kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut sejelas-jelasnya. Ia pun meminta ada invesitasi menyeluruh atas kasus tersebut.
"Kami berharap kepada kepolisian dan pihak-pihak terkait untuk mengungkapkan apa yang sesungguhnya terjadi, investigasi menyeluruh, investigasi baik di dalam dan juga di luar," pungkasnya.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia di Piala Asia U-19 2018
Untuk diketahui, dua peluru nyasar kembali ditemukan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10/2018). Dua buah peluru nyasar ditemukan di ruangan anggota DPR. Peluru tersebut menyasar anggota fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri dan Fraksi PAN Totok Daryanto.
Politisi Demokrat Didik Mukrianto menjelaskan bahwa peluru nyasar tersebut tidak terjadi pada Rabu (17/10/2018). Peluru tersebut ditemukan oleh staf anggota pada Selasa (16/10/2018).
"Perlu saya sampaikan hari ini kita baru dapat laporan dari staf anggota kita bahwa di ruangan bu Vivi ini ada peluru nyasar tapi diketahui baru kemarin," kata Didik di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Rabu (17/10/2018).
Berita Terkait
-
Polisi Nyatakan Tidak Ada Penembakan Baru di DPR Hari Ini
-
Anies akan Kaji Usulan Pemindahan Lapangan Tembak Senayan
-
Senjata Penembak Gedung DPR Ternyata Milik Anggota Perbakin
-
Penembakan Gedung DPR, PNS Kemenhub Gugup saat Latihan Menembak
-
Andi Arief Sebut Prabowo Tak Serius, Demokrat: Itu Cuma Pengingat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu