Dalam perjalanan, saya susah untuk memejamkan mata. Saya terus membayangkan seperti apa kondisi di Pulau Sapudi. Seperti apa kondisi korban dan seperti apa kesedihan yang dirasakan.
Bus Mogok
Separuh perjalanan lamunan saya buyar. Bus yang saya tumpangi tiba-tiba berheti di tengah jalan alias mogok. Bunyi klakson mobil dibelakang bus yang saya tumpangi mulai bersahutan.
Beruntung tiga menit kemudiaan mesin bus kembali bisa dinyalakan. Perjalan pun kembali dilanjutkan. Namun nasib naas kembali menimpa saya. Lagi-lagi, bus mogok. Memang hanya beberapa menit mati mesin, namun kejadian itu berulang-ulang hingga tujuh kali selama perjalanan.
Akibatnya, perjalanan ke Sumenep molor hingga dua jam. Seharusnya hitungan saya, sampai di Suemenep sekitar pukul 02.00 WIB. Karena kendala bus, akhirnya sampai di Sumenep pukul 04.00 WIB.
Sesampainya di terminal Sumenep, saya sempat bingung bagaimana caranya bisa sampai di Pelabuhan Kalianget karena pagi itu tidak ada transportasi sama sekali. Namun kalau rejeki memang tidak akan kemana.
Pagi itu saya kebetulan bertemu dengan seorang laki-laki asal Kota Blitar. Dia menyapa saya dan menanyakan tujuan saya. Tanpa curiga saya pun memberitahukan tujuan saya. Alhamdulilah, lelaki itu menawarkan tumpangan karena tujuan saya satu arah dengan tujuannya.
Saya sampai di Pelabuhan Kalianget bersamaan dengan suara Adzan Subuh. Sesampainya di sana saya langsung mengecek jadwal kapal. Naas, ternyata jadwal kapal tidak ada. Akhirnya saya putuskan untuk bertanya ke Polsek Kalianget yang jaraknya tidak jauh dari pelabuhan.
Di situlah saya baru mendapatkan kepastian bahwa memang tidak ada jadwal kapal yang akan menyeberang ke Pulau Sapudi. Pak polisi melihat saya kasihan, hingga akhirnya saya dibantu untuk mencari kapal di pelabuhan lain, ternyata hasilnya sama.
Baca Juga: Kisah Nenek Sunati, Tertimbun Reruntuhan Gempa Pulau Sapudi
Solusi pun diberikan ke saya. Jalan satu-satunya untuk bisa ke Pulau Sapudi harus pindah ke Pelabuhan Dungkek yang jarak tempuhnya satu jam dari Pelabuhan Kalianget.
Akhirnya saya putuskan pergi ke Pelabuhan Dungkek. Polisi masih membantu saya dengan mengantarkan saya ke jalan raya. Sesampainya dijalan raya, saya dicarikan tumpangan mobil angkutan, ternyata tidak ada sama sekali angkutan yang ke arah Pelabuhan Dungkek. Pada akhirnya, saya dititipkan pengendara motor yang kebetulan warga Dungkek.
Ganasnya ombak
Tepat pukul 06.00 WIB saya menginjakkan kaki di Pelabuhan Dungkek, Kabupaten Sumenep Madura. Saya memberanikan diri bertanya pada pemilik warung sebelah laut. Kalu gak salah denger, namana Bu Wati. Saya tanyakan jadwal pemberangkatan kapal jam berapa? Bu Wati menjawab, adanya jam 10.00 WIB-11.00 WIB.
Namun Bu Wati mengkoreksi pertanyaan saya. Katanya, disini bukan kalap tapi perahu kecil yang akan berangkat ke sana. "Kalau kapal besar berangkatnya di Pelabuhan Kalianget," tegasnya.
Saya sejenak terdiam. Mendadak keringat saya keluar dari pori-pori kulit. Perasaan takut sudah mulai membayangi. Dalam hati saya berkata, apa gak salah menyeberang ke Pulau Sapudi menggunakan kapal kecil yang jarak tempuhnya kurang lebih 4-5 jam perjalanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kabar Duka: Balita Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor Meninggal, Total Korban Jiwa Jadi 5 Orang
-
Yusril Tegaskan TNI Tak Bisa Pidanakan Ferry Irwandi, Sarankan Dialog
-
Dave Laksono Dukung TNI, Ferry Irwandi: Negara dan Semua Perangkatnya Mengancam Saya!
-
Ditunjuk Dedi Mulyadi, Ini Tugas Utama Helmy Yahya Sebagai Badan Pengelola Rebana
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998