Suara.com - Sebanyak 317 mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan, diwisuda, Rabu (17/10/2018). Acara berlangsung di Gedung Serbaguna Soemekto Djajanegara dan dihadiri Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Tahun ini, wisuda mengambil tema "The Millenials Determining The Future of Indonesian Tourism". Generasi milenial adalah generasi yang sangat akrab dengan teknologi, competitiveness, kritis, serta mandiri dan berkontribusi terhadap lingkungan sekitarnya.
Mahasiswa yang diwisuda Poltekpar Medan terdiri dari 31 orang lulusan Diploma IV dan 286 orang lulusan Diploma III. Wisudawan terbaik 2018 diraih Masrani Grace, anak Amir Hutapea. Masrani mendapat IPK 3,56 (Terpuji) dari Program Studi Manajemen Divisi Kamar (MDK).
"Ke depan, industri pariwisata akan jadi industri favorit, karena tidak akan habis, bahkan makin berkembang. Karena itu, dibutuhkan tenaga-tenaga kepariwisataan yang kompeten di bidangnya," ujar menpar.
Berdasarkan hasil tracer studi, 77 persen lulusan ini telah bekerja di sektor pariwisata. Sisanya, 23 persen dalam proses menunggu mendapatkan pekerjaaan selama 3,5 bulan ke depan.
Menpar mengatakan, target kunjungan wisata perlu didukung SDM profesional di bidang pariwisata. Menurutnya, saat ini, pariwisata sudah menjadi industri mainstream, sudah menjadi industri yang diandalkan menjadi penghasil devisa terbesar.
"Untuk mengolah SDM pariwisata dibutuhkan sekolah seperti Poltekpar Medan, karena industri pariwisata makin butuh tenaga SDM yang profesional," katanya.
Menteri asal Banyuwangi itu menambahkan, Kemenpar memiliki target 2019, kunjungan wisatawan asing sebesar 20 juta orang, target jumlah devisa Rp 240 triliun, dan perjalanan wisatawan dalam negeri sebanyak 275 juta.
"Kami berharap, pariwisata bisa memberikan kontribusi 15 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB)," kata Arief.
Baca Juga: Kemenpar: NTB Bangkit Jadi Misi Wonderful Indonesia ke Singapura
Pada saat yang sama, Direktur Poltekpar Medan, Anwari Masatip, mengatakan, wisuda ini adalah momen yang luar biasa.
"Di saat ini, pariwisata kita sedang menjadi pembicaraan dunia karena tingkat pertumbuhan, peluang tenaga kerja, serta peningkatan devisa bagi negara yang jumlahnya luar biasa signifikan. Oleh sebab itu, putra dan putri kebanggan bapak dan ibu berada di jalur yang tepat," ujarnya.
Anwari mengatakan, 2018 adalah tahun yang bersejarah, karena target kunjungan wisman ke Indonesia adalah 17 juta orang. Bersejarah karena selama 26 tahun, di tahun inilah terjadi perubahan status dari Akademi Pariwisata menjadi Politeknik Pariwisata.
Sejarah tidak berhenti di situ, karena pariwisata Indonesia telah menjadi core economy. Juga sebagai penghasil devisa terbesar kedua setelah CPO.
Bahkan berdasarkan berita terbaru dari The World Travel & Tourism Council (WTTC), kekuatan pariwisata Indonesia berada di peringkat ke 9 di dunia. Indonesia berhasil mengalahkan Thailand yang ada di peringkat ke 12, Filipina dan Malasya di peringkat 13, Singapura di peringkat 16, serta Vietnam di peringkat 21.
"Inilah bukti kalau pariwisata kita sangat beken di mata dunia. Inilah bukti kerja paten pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan pariwisata, dan asosiasi yang bahu membahu membangun pariwisata Indonesia," tegasnya.
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?