Suara.com - Utusan PBB untuk Suriah pada Rabu (17/10) mengumumkan ia akan meninggalkan posisinya pada akhir November karena alasan pribadi.
"Keinginan saya murni karena alasan pribadi untuk meneruskan hidup," kata Staffar de Mistura kepada Dewan Keamanan PBB, sebagaimana dikutip Antara, Kamis (18/10/2018).
"Saya takkan meninggalkan tugas saya sampai jam terakhir hari terakhir mandat saya," sambung Staffar.
Staffar akan mundur pada pekan terakhir November 2018, setelah menjalani tugas selama lebih dari empat tahun sebagai orang yang diangkat oleh PBB untuk konflik di Suriah.
Diplomat Italia-Swedia itu adalah orang ktiga yang memangku jabatan tersebut setelah mantan sekretaris jenderal PBB Kofi Annan dan utusan Aljazair Lakhdar Brahimi meninggalkan posisi itu, masing-masing, pada 2012 dan 2014.
Staffar de Mistura telah melancarkan pembicaraan antar-orang Suriah sejak penghujung 2017, untuk menyusun rancangan undang-undang dasar baru Suriah dan menetapkan ketentuan bagi pemilihan umum yang diawasi PBB.
Ia mengatakan ia akan aktif bekerja untuk pertemuan komite konstitusional sebelum ia meletakkan jabatan, tapi mengatakan PBB tidak siap untuk melaksanakan konrerensi kecuali badan dunia tersebut memenuhi syarat dan seimbang.
Ia menegaskan bahwa ia akan pergi ke Ibu Kota Suriah, Damaskus, atas permintaan pemerintah pekan depan guna membahas pembentukan komite itu. Selain itu juga untuk mengundang Suriah, Iran serta Turki ke Jenewa, Swiss, bagi pembicaraan sebelum ia mundur pada akhir November.
Ketiga negara tersebut dikenal sebagai Penjamin Astana bagi pembicaraan yang telah mereka perantarai di Ibu Kota Kazakhstan.
Baca Juga: Percakapan Menlu Retno Marsudi - Menlu Australia via WA Bocor
Berita Terkait
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Harapan Kecil untuk Tetap Hidup dalam Novel As Long as the Lemon Trees Grow
-
Tenaga Surya Kalahkan Batu Bara, Namun Transisi Energi Masih Tertahan Kepentingan Fosil
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
PNM Presentasikan Model Mekaar Hingga Diakui Pasar Global
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru