Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkasus berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 89,5 persen koresponden tidak menyukai soal pemberitaan Ratna Sarumpaet yang mengklaim dianiaya sejumlah orang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Johnny G Plate mengaku setuju bahwa penyebaran berita bohong berdampak pada ketidaksukaan masyarakat.
Karena itu perlunya kehatian-hatian dalam menyampaikan pernyataan kepada publik.
"Bahwa memang perlu berhati-hati, kebohongan yang pada ujungnya terungkap itu tidak disukai masyarakat," ujar Johnny di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Menurutnya ketidaksukaan masyarakat akan berdampak bergesernya pilihan masyarakat dalam menjatuhkan pilihannya kepada Jokowi atau Prabowo Subianto.
"Ketidaksukaan masyarakat itu terwujud dari bergesernya pilihan apakah dari undecided voter tiba-tiba berpihak atau decided voter menjadi berpihak, atau bahkan decided voter menjadi undecided voter dari yang belum mengambil keputusan berpihak ke pak Jokowi dan bisa saja yang sudah mengambil keputusan berpihak setelah mulai bergeser menjadi Prabowo," kata dia.
Tak hanya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem menyebut adanya hasil survei tersebut merupakan peringatan bagi semua pihak untuk tidak menyebarkan berita bohong atau ujaran kebencian yang tidak disukai masyarakat.
Sebab masyarakat kata dia, masyarakat saat ini sudah cerdas akan memilih pemimpin yang jujur.
"Apabila nanti terungkap dan soal mengungkapnya hanya waktu masyarakat sudah sangat cerdas hanya waktu dan pada saat terungkap rakyat akan memilih pemimpin yang jujur pada masyarakatnya yang mereka bisa percaya, karena dasar pemimpin yang paling utama adalah dipercaya dan yang dipercaya berani jujur," ucap Nasdem.
Baca Juga: Atiqah Dimintai Keterangan Soal Foto Ratna Sarumpaet di Medsos
"Kalau dia jujur berati dia tidak bohong. Maka kita hanya akan gunakan politik kampanye tidak bohong tidak ikut-ikutan bohong, juga terkait program kami KIK akan tetap fokus mentransmisi program," sambungnya.
Untuk diketahui, kasus penyebaran berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet berdampak pada naiknya persentase masyarakat, yang memandang negatif kubu Capres - Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Berdasarkan hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, responden cenderung menjadi menolak atau tidak mendukung Prabowo - Sandiaga pada Pilpres 2019. Jumlah orang yang seperti itu mencapai 17,9 persen dari total 1.200 responden.
Berita Terkait
-
Besok, Ratna Akan Diperiksa Bawaslu di Polda Metro Jaya
-
Atiqah Dimintai Keterangan Soal Foto Ratna Sarumpaet di Medsos
-
Sibuk, Atiqah Hasiholan Baru Bisa Diperiksa Polisi Malam Hari
-
Atiqah Hasiholan Bungkam ke Media saat Datangi Polda Metro Jaya
-
Penuhi Panggilan Polisi, Atiqah Hasiholan Tebar Senyuman
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu