Suara.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Dennya JA Ikrama Masloman mengatakan pengadaan debat Capres-Cawapres di lingkungan kampus menjadi salah satu peluang bagi Capres-Cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno untuk dapat mendongkrak elektoral di kaum terpelajar. Pasalnya, dari hasil survei LSI Denny JA, elektoral Prabowo-Sandiaga di kalangan terpelajar menurun pasca skandal berita bohong Ratna Sarumpaet.
Dari hasil survei LSI Denny JA, terdapat penurunan sekitar 9,4 persen suara dukungan Prabowo-Sandiaga pada bulan Oktober 2018. Menurut Ikrama, Prabowo-Sandiaga bisa memperoleh kesempatan pada saat debat dengan audiens yang berasal dari kaum terpelajar atau sudah menempuh pendidikan tinggi.
“Itu menjadi peluang sebagaimana pak Prabowo-Sandiaga. Misalnya debat di kampus, ekspor kebijakan ekonomi, program konkrit ekonomi itu mungkin salah satu program untuk mendongkrak kembali keterpilihan di segmen terpelajar atau pendidikan tinggi,” kata Ikrama di Kantor LSI, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018).
Selain itu, Ikrama mengungkapkan bahwa Prabowo-Sandiaga masih bisa meningkatkan elektoralnya dengan terus menggemakan isu-isu ekonomi yang langsung terasa di tengah-tengah masyarakat.
“Concern terhadap isu ekonomi yang konkrit berdampak langsung terhadap publik itu menjadi concern masyarakatdan itu mungkin jadi cela yang bisa dimanfaatkan pak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena concern-nya ke arah konkrit,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemukan adanya penurunan elektoral untuk pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dari kalangan kaum terpelajar. Penurunan suara itu merupakan imbas dari mencuatnya skandal berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet.
Dari hasil survey LSI Denny JA, ada penurunan 9,4 persen dari September 2018 ke Oktober 2018. Apabila elektoral Prabowo-Sandiaga mencapai 46,8 persen pada September 2018, pasangan dengan nomor urut 02 itu hanya meraih suara sebesar 37,4 persen di Oktober 2018. Hasil itu diperoleh dari 1.200 respon dengan latar belakang pendidikan Perguruan Tinggi atau bisa disebut kaum terpelajar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik