Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko mempertanyakan alasan yang mendasari
Calon presiden Prabowo Subianto menyebut 99 persen masyarakat Indonesia mengalami hidup yang pas-pasan pasca 73 tahun Indonesia merdeka.
"Komentarnya dari langit apa dari mana?," ujar Moeldoko di Kementerian Sekretaris Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (23/10/2018).
Perihal pernyataan itu, Moeldoko malah menantang Prabowo untuk terjun ke tengah masyarakat.
"Masalahnya pernah ke kampung nggak kan begitu, jangan komentar di atas meja, ke kampung enggak pernah," kata dia.
Mantan Panglima TNI itu menganggap pernyataan Prabowo tak bisa dibuktikan dengan data-data.
"Coba lihat kampung sana, bagaimana kehidupan masyarakat kita. Lihat ke desa dong, jangan komentarinya di Jakarta," tutur dia.
Namun ketika ditanya apakah angka kemiskinan di Indonesia sudah menurun, Moeldoko menuturkan semua harus bicara berdasarkan data. Sebab jika tidak berdasarkan data, akan ditertawai semua pihak seperti bank dunia dan lainnya.
"Ya kita kan bicara by data, bukan by nyeplos, kita ini kan di kontrol dari semua orang. Kalau pemerintah bicara sembarangan di kontrol oleh semua nya, bank dunia atau orang luar ngetawain kan begitu semua by data. Kalau ngomongnya nggak by data, tapi by apa perasaan," tandasjya
Sebelumnya, Prabowo menyebut 99 persen masyarakat Indonesia mengalami hidup yang pas-pasan. Hal tersebut dikatakan Prabowo saat menghadiri Deklarasi Emak-emak Binangkit relawan Prabowo-Sandi di Pendopo Inna Heritage Hotel Denpasar, Bali, Jumat (19/10/2018).
Baca Juga: Agar Tak seperti Dirinya, Prabowo Minta Emak-emak Beri Anak Susu
"Kita melihat sekarang adalah keadaan yang saya sebut keadaan paradoks, keadaan yang janggal setelah 73 tahun merdeka yang kaya semakin sedikit dan segelintir orang saja dan ini bukan saya karang, ini adalah data fakta yang diakui oleh bank dunia oleh lembaga lembaga internasional," ujar Prabowo dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/10/2018).
"Bahwa yang menikmati kekayaan di Indonesia adalah kurang dari 1 persen bangsa Indonesia dan yang 99 persen mengalami hidup pas-pasan bahkan bisa dikatakan sangat sulit," sambungnya
Berita Terkait
-
Agar Tak seperti Dirinya, Prabowo Minta Emak-emak Beri Anak Susu
-
Foto Bareng Prabowo Kontroversial, Rachel Vennya Beri Penjelasan
-
4 Tahun Jokowi - JK, Hilangkan Anggapan Jawa Sentris
-
Pesan Prabowo untuk Blogger, Youtuber dan Influenser Milenial
-
Sandiaga Bantah Survei LSI soal Suaranya Tegerus Hoaks Ratna
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP