Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengimbau semua pihak untuk tidak terpancing emosi soal kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid yang dilakukan anggota Banser NU saat peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat. Wiranto juga minta pada kelompok masyarakat untuk tidak melakukan aksi demonstrasi untuk menyikapi kasus tersebut.
"Kalau saya bilang silakan selesaikan dengan cara hukum, bukan dengan demo, adu domba, cara emosi. (Harus) dengan cara Islami, dengan cara ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, semangat tabayyun," ujar Wiranto di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Hal ini menyusul Aksi Bela Tauhid yang akan dilaksanakan di depan gedung Menkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/10/2018).
Wiranto menyebut untuk menyikapi kasus tersebut haruslah dengan cara Tabayyun, bukanlah melakukan demonstrasi yang dapat merugikan bangsa. Adapun tabayyun kata Wiranto merupakan kewenangan kepolisian.
"Tabayyun itu mencari kebenaran, kebenaran ini ada di wilayah hukum bukan di wilayah demonstrasi, bukan di wilayah marah, bukan di wilayah kemudian mobilisasi orang-orang untuk kemudian bergerak, ini kan rugikan bangsa," kata dia.
Lebih lanjut, Wiranto berharap tidak ada lagi kegaduhan pasca adanya aksi pembakaran bendera tauhid di Garut. Ia juga mengajak masyarakat untuk melakukan semangat persaudaran yang bertujuan untuk menjaga persatuan bangsa.
"Kita sudah melakukan pendekatan jangan, jangan dan jangan, negeri ini milik kita semua, kalau negeri gaduh yang rugi juga kita, mari kita sama-sama semangat ukhuwah, semangat tabayyun. Kita tenangkan negeri, kita jaga negeri, milik bersama, masa kita mau bikin ribet sendiri," tandasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pengamanan itu dilakukan setelah polisi menerima surat pemberitahuan dari perwakilan massa yang akan melaksanakan aksi tersebut
Surat pemberitahuan sudah kita terima untuk besok jam 13.00 WIB di Menko Polhukam sasarannya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (25/10/2018).
Baca Juga: Politikus Sontoloyo, Gerindra: Jokowi Tunjuk Hidungnya Sendiri
Dari surat pemberitahuan, kata Argo estimasi massa yang akan datang dalam Aksi Bela Tauhid mencapai sekitar seribu orang.
"Titik kumpul di Patung Kuda. Sekitar 1000 orang yang akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan surat pemberitahuan," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah