Suara.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Erick Thohir menilai pernyataan Presiden Jokowi soal 'Politikus Sontoloyo' bukanlah keceplosan. Erick memandang hal itu sebagai bentuk keprihatian Jokowi kepada rakyat yang kerap dibohongi.
"Nah, saya rasa kalau dia keceplosan tidaklah. Itu posisi dia jelas bahwa memang rakyat jangan selalu dibohongi," kata Erick di Kantor Bawaslu, Kamis (25/10/2018).
Lebih lanjut, Erick juga menegaskan bahwa pernyataan Jokowi tersebut bukan merupakan bentuk kegeraman. Dia menilai Jokowi merupakan sosok yang penyabar.
"Enggak dia bukan geram, dia kan orangnya sangat sabar. Gini loh, ketika isu PKI diangkat, berapa tahun dia harus dizolimi dibilang PKI, ini contoh. Berapa tahun dia dizolimin dibilang anti islam. Berapa tahun dia dizolimin dibilang ini pendukung asing," tuturnya.
Berkenaan dengan itu, Erick mengungkapkan bahwa pernyataan Jokowi itu tidak mungkin tanpa dasar. Menurutnya, Jokowi selalu mengingatkan kepada TKN Jokowi - Ma'ruf Amin taat pada aturan dan tidak membuat pernyataan tanpa didasari fakta dan data.
"Beliau, ingin menjaga seluruh tim kami taat kepada kami dan tidak boleh hanya tadi membuat statment yang tanpa fakta dan data apalagi membingungkan rakyat," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi mengakui keceplosan mengucapkan 'Politikus Sontoloyo' saat memberikan pidato sambutan dalam acara pembagian sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (24/10).
"Inilah kenapa kemarin saya kelepasan, saya sampaikan politikus sontoloyo. Jengkel, saya tak pernah sebelumnya pakai kata-kata seperti itu, saya bisanya (kalau bicara) bisa mengerem, tapi kalau sudah jengkel bagaimana?" kata Jokowi.
Baca Juga: Buntut Cuitan di Medsos, Eks Jubir HTI Resmi Dipolisikan
Berita Terkait
-
Jokowi Sebut Politikus Sontoloyo, Moeldoko: Itu Bercanda
-
Politikus Sontoloyo, Gerindra: Jokowi Tunjuk Hidungnya Sendiri
-
Tak Hanya Jokowi, Paloh: Soekarno Juga Pernah Sebut Sontoloyo
-
Presiden Sebut Politikus Sontoloyo, Ketua MPR Memaklumi Jokowi
-
Sebut Politikus Sontoloyo, Jokowi: Saya Keceplosan karena Jengkel
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto