Suara.com - Politisi PDIP Kapitra Ampera menilai berita bohong atau hoaks masih menjadi primadona dalam dunia politik masa kini. Menurutnya, hoaks terus diciptakan untuk menggoyahkan kekuasaan.
Kapitra menyebut hoaks sebagai kudeta di era milenial. Pasalnya, semua hoaks yang muncul akhir-akhir ini selalu menyasar kepada pemerintahan.
"Hoaks itu lebih kepada cara untuk memenangkan perebutan kekuasan. Framing-framing dipakai untuk agar kekuasaan diambil alih. Saya pernah menulis ini bentuk kudeta milenial, ini kudeta by opinions," kata Kapitra dalam diskusi bertajuk 'Hoax & HTI Masih Gentayangan' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).
Kapitra menjelaskan, bahwa hoaks yang bergentayangan selama ini menjadi salah satu senjata untuk menurunkan elektabilitas Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo atau Jokowi agar tidak terpilih lagi menjadi Presiden RI periode 2019-2024.
Kapitra menilai bahwa sosok Jokowi tidak bisa dirubuhkan dengan cara apapun sehingga banyak pihak yang menggunakan hoaks sebagai cara utama.
"Jadi, kalau ada seseorang jalan di trotoar lalu ada daun yang jatuh kena matanya kelilipan itu salahin Presiden Jokowi. Semua framingnya itu. Kenapa Jokowi ini terlalu kuat untuk dikalahkan maka dia harus dikalahkan melalui hoaks," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian