Suara.com - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mempertanyakan jatuhnya pesawat milik Lion Air JT 610 dengan tipe Boeing 737 MAX 8 pada Senin kemarin (29/10/2018).
Pasalnya, pesawat tersebut baru 2,5 bulan beroperasi dan memiliki 800 jam terbang. Ia pun mempertanyakan apa yang menyebabkan jatuhnya pesawat yang tergolong masih baru tersebut.
“Padahal kan itu pesawat baru. Apakah ada cacat dari produk tersebut?,” kata Tulus di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Ia juga menyesalkan kecelakaan itu, karena terjadi ketika industri penerbangan Indonesia mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, baik dari Uni Eropa, FAA (Amerika), dan organisasi penerbangan sipil dunia (ICAO).
Oleh sebab itu, YLKI mendesak pihak Boeing untuk memberikan penjelasan komprehensif atas kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 karena menggunakan pesawat seri terbaru.
“Harus ada penjelasan yang jelas terkait penyebab jatuhnya pesawat tersebut,” tegasnya.
Boeing 737 MAX 8 sendiri, menurut CNN, adalah salah satu versi terbaru jet 737 - jenis pesawat penumpang yang pertama kali diperkenalkan pada 1967. Sudah lebih dari 10.000 unit Boeing 737 diproduksi dan menjadikannya jet komersial paling laris di dunia.
Varian 737 MAX sendiri dikenal karena menggunakan mesin jet LEAP, yang diklaim Boeing sebagai mesin yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Menurut Boeing, tingkat konsumsi bahan bakar 737 MAX 10 sampai 12 persen lebih efisien ketimbang pendahulunya.
Mesin LEAP sendiri diproduksi oleh CFM International, sebuah perusahaan patungan antara GE Aviation di Amerika Serikat dan Safran Aircraft Engine dari Prancis.
Lion Air sendiri merupakan salah satu pelanggan terbesar Boeing. Pada 2011 Lion Air mengumumkan pemesanan 220 unit Boeing 737 bermesin kembar dengan nilai 21,7 miliar dolar AS. Saat itu Boeing mengaku pesanan Lion Air tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah perusahaan.
Lion Air juga menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan Boeing 737 MAX 8. Pesawat itu mulai digunakan pada 2017 kemarin, meski pesawat yang jatuh di Karawang pagi tadi diperkirakan baru beroperasi pada Agustus kemarin.
Selain Boeing 737 MAX 8, Lion Air juga sudah memesan 737 MAX 9 dan pada April kemarin sudah memesan 50 unit Boeing 737 MAX 10 - pesawat terbesar dari jajaran 737 MAX.
Berita Terkait
-
YLKI Desak Pemerintah Setop Sementara Program Makan Gratis Usai Marak Kasus Keracunan
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Boeing Buka Lowongan Kerja, Berapa Gajinya?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka