Suara.com - Tanjung Karawang, tempat jatunya pesawat Lion Air JT 610 dikenal sangat angker dan banyak cerita mistis. Banyak warga atau nelayan di Pakisjaya Karawang mengungkapkannya.
Suasana angker terasa di awal tahun 1990-an. Titik jatuhnya pesawat itu disebu-sebut angker karena sering berkumpul ikan-ikan besar seperti ikan hiu tutul dan jenis ikan besar lainnya.
"Dulu sekitar tahun 1990-an, titik jatuhnya pesawat itu dikenal angker," kata Dadang (52), seorang nelayan Pakisjaya Karawang, Selasa (30/10/2018).
Warga setempat, Warta alias Boros juga menyebutkan kalau dahulu sering terjadi kapal nelayan terbalik di titik jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
"Dari cerita-cerita orang tua dulu, daerah itu memang disebut-sebut angker," katanya.
Tetapi seiring perjalanan waktu, meski dulu daerah itu disebut angker, kini perairan sedalam sekitar 30-35 meter itu menjadi tempat pilihan warga untuk memancing. Termasuk menjadi titik nelayan untuk mencari ikan.
"Kalau angker itu dulu, sekarang sudah banyak warga dan nelayan yang mencari ikan di lokasi itu," katanya.
Sementara itu, sebelumnya dikabarkan pesawat Lion Air dengan Nomor Penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Baca Juga: Kemkominfo Temukan Tiga Berita Hoax Soal Pesawat Lion Air JT 610
Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar. Selanjutya, Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemkominfo Temukan Tiga Berita Hoax Soal Pesawat Lion Air JT 610
-
Tunggu Investigasi, Menhub Akan Tentukan Sanksi untuk Lion Air
-
Basarnas Temukan 52 Kartu Identitas Penumpang Lion Air JT 610
-
Besok, Basarnas Perluas Evakuasi Lion Air 15 Mil Laut
-
Datangi RS Polri, Menhub Budi Karya Minta Lion Air Tanggung Jawab
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan