Suara.com - Jannatun Cintya Dewi (24) sempat merasakan sakit sebelum menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Jenazah Cintya yang pertama teridentifikasi oleh tim DVI Polri melalui sidik jari.
Hal ini disampaikan ayahnya, Bambang Supriyadi (49) setelah memakamkan anaknya. Bambang menerangkan, sebelum Cintya bertugas ke Pangkal Pinang, anaknya yang bekerja sebagai pegawai Kementerian ESDM lebih dulu dinas di Bali.
"Satu minggu sebelumnya anak saya sempat pamit dinas ke Bali. Disampaikan ke ibunya, setelah dari Bali langsung ke Pangkal Pinang," jelas Bambang ditemui di rumahnya, Kamis (1/11/2018).
Saat dinas di Bali, Bambang mengatakan Cintya menyampaikan kabar ke ibunya sempat merasakan sakit pada bagian tubuhnya, sebelum ke Jakarta.
"Di Bali dua hari, Kamis (25/10/2018) dan Jumat (26/10/2018). Disana anak saya sakit," terangnya.
Setelah dari Bali, tambah Bambang, Cintya melanjutkan perjalanan dinas ke Pangkal Pinang. Namun ibunda Jannatun beranggapan bahwa perjalan dinas ke Pangkal Pinang akan dilakukan satu minggu kemudian setelah dari Bali.
"Dipikir ibunya ke Pangkal Pinang seminggu kemudian. Biasanya pamit lagi," tambahnya.
Disaat sang ibu menunggu kabar dari anknnya, ternyata Bambang mendapatkan kabar duka dari Kementerian ESDM melalui telepon genggamnya pada Senin (29/10/2018) siang.
"Jam setengah 11 saya mendapatkan kabar perihal musibah yang dialami anak saya. Saya sampaikan ke ibunya, dia langsung pingsan," pungkasnya.
Baca Juga: Novel Baswedan: Teror ke Pegawai KPK, Diculik Hingga Ancaman Bom
Cintya diketahui menumpang pesawat nahas Lion Air JT 610 tersebut dalam rangka tugas selama tiga hari ke Pangkal Pinang, Bangka-Belitung dari Kementerian ESDM.
Di mata keluarga, Cintya merupakan sosok yang cerdas dengan selalu mendapatkan bea siswa selama menempuh pendidikan hingga tingkat kuliah. Tidak hanya itu, Cintya juga hanya menghabiskan waktu dua tahun saat bersekolah di SMAN 1 Sidoarjo.
Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06.33 WIB.
Pesawat Lion Air JT 610 itu dikabarkan membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat.
Hingga 31 Oktober, baru satu korban yang teridentifikasi yakni atas nama Jannatun Cyntia Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon RT 001 RW 001 Kecamatan Sukodono, Jawa Timur yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.
Jenazah Jannatun teridentifikasi dengan No Post Mortem 0108 dari kantong jenazah DVI 00/Lion-Tj Priok/0010, teridentifikasi sesuai Antemortem 128.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah