Suara.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku jika hampir seluruh pegawai KPK sering mengalami teror pelaku misterius. Novel sendiri merupakan korban penyiraman air keras yang hingga kini pelakunya belum diungkap polisi.
"Di KPK yang diserang itu bukan cuma saya, banyak, saya bilang banyak karena lebih dari lima, banyak yang diserang juga. Saya baru tau kemarin ketika berbicara dengan beberapa rekan di KPK," kata Novel dalam peringatan 500 penyiraman wajah Novel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).
Menurut Novel, jenis teror yang kerap dilakukan di antaranya seperti penculikan hingga ancaman bom di kediaman masing-masing pegawai KPK.
"Saya penyidik, saya paham bagaimana penangkapan, saya bilang diculik, terus banyak lagi hal-hal lain, Rumahnya dipasangin bom, walaupun setelah dicek bom itu palsu," ujar Novel .
Dia juga mengaku mendapatkan kabar jika pegawai KPk menjadi korba penyiraman air keras dan pembunuhan olah orang tak dikenal. Aksi teror terhadap pegawai KPK itu terjadi saat Novel menjalani perawatan mata di rumah sakit Singapura di penghujung 2017.
"Dan itu sampai sekarang dibiarkan. Terakhir terjadi di akhir 2017, pada saat itu saya sedang sakit di Singapura," ungkap Novel.
Diketahui, Novel Basewadan terkena air keras oleh dua pelaku misterius pada tanggal 11 April 2017. Penyerangan itu dilakukan seusai Novel menjalani salat subuh berjamaah di masjid dekat kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun, sejak Novel menjalani perawatan mata di Singapura hingga sudah kembali bekerja di KPK pada 27 Juli 2018 lalu, polisi belum bisa mengungkap misteri penyiraman air keras terhadap Novel.
Berita Terkait
-
Polda: Pemulangan Eks Penyidik KPK Bukan karena Rusak Barbuk
-
Soal Kasus Pengrusakan Barbuk, Polisi dan KPK Beda Keterangan
-
Suap PLTU Riau-1, Tersangka Eni Setor Rp 500 Juta Lagi ke KPK
-
Kasus Teror, Novel Baswedan Ingin Temui Jokowi Sebelum Pilpres
-
Polri: Siapa Bilang Polisi Tak Niat Tangani Kasus Novel Baswedan?
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran