Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyambut baik respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal harga bahan pokok yang menurutnya terus merangkak naik. Hanya saja, Sandiaga menemukan fakta yang berbeda dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi.
Sandiaga mengapresiasi karena Presiden Jokowi yang akhirnya menjawab isu-isu ekonomi yang dibawa Prabowo - Sandiaga, salah satunya yakni mahalnya harga-harga bahan pokok bagi ibu rumah tangga. Menurutnya, isu-isu ekonomi yang dekat dengan kehidupan masyarakat sudah seharusnya menjadi satu diskursus utama dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Saya apresiasi bahwa isu yang kita angkat selama dua bukan terakhir pencalonan di KPU itu akhirnya mendapatkan respons dari pemerintah dari pimpinan tertinggi pemerintah yaitu pak presiden sendiri," kata Sandiaga di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018) malam.
Dengan adanya ragam suara masyarakat yang mengatakan kondisi harga bahan pokok di pasaran membuat Sandiaga menyampaikan bahwa hal semacam itu memang harus selalu diangkat.
"Sebagian masyarakat menyatakan harga naik, sebagian pedagang menyatakan pasarnya lesu, sebagian masyarakat menyatakan fluktuatif, sebagian menyatakan stabil. Nah ini yang harus diutarakan," ujarnya.
Seperti yang sudah diberitakan di berbagai media, Presiden Jokowi sempat blusukan di Pasar Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018). Dari hasil blusukannya, Jokowi menyebut bahwa harga-harga bahan-bahan pokok masih stabil, tidak seperti yang sering disampaikan Sandiaga bahwa harga bahan-bahan pokok di pasar tradisional terus merangkak naik sebagai imbas dari naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Akan tetapi Sandiaga melihat kondisi yang berbeda saat mengunjungi salah satu pasar di Kabupaten Bogor. Di sana, Sandiaga bertemu dengan emak-emak yang curhat kalau harga-harga bahan-bahan pokok di pasar masih mahal.
“Memang kemarin di kota Bogor itu yang disampaikan oleh pak Presiden sendiri. Tapi di kabupaten Bogor tadi saya, teman-teman (media) nggak ada yang datang ya, itu medannya luar biasa. Di kabupaten Bogor, masyarakat di sana, ibu Sofia dan ibu Bunga menyatakan berbanding terbalik 180 derajat. Mahal pak. Ditambah sekarang mahal biaya listrik, biaya-biaya kehidupan sehari-hari mereka,” pungkasnya.
Baca Juga: Kementan Manfaatkan Varietas Lokal Demi Lumbung Pangan Dunia 2045
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India