Suara.com - Ribuan warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melakukan aksi turun ke jalan-jalan, Minggu(4/1/2018), memprotes Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang disebut melecehkan warga kabupaten di Jawa Tengah tersebut.
Massa aksi turut membawa spanduk, poster, maupun meneriakkan yel-yel “Save Muka Boyolali”.
Mereka menggelar aksi massa di Bundaran Simpang Lima Patung Kuda Boyolali, Tugu Susu Murni, dan Gedung Mahesa Dome Boyolali.
Bupati Boyolali Seno Samodro pun ikut dalam arak-arakan massa tersebut. Ia menyebut aksi itu digelar secara spontan.
"Kami mendengar banyak aspirasi masyarakat yang menanggapi pidato Prabowo Subianto yang dinilai telah mengejek warga Boyolali. Warga sangat kecewa dengan pernyataan calon Presiden Nonor urut 2 itu. Ini aksi spontan," kata Seno.
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya, menduga ada aktor-aktor intelektual yang mendorong aksi warga tersebut.
”Saya menangkap gelagat sedang ada upaya mengerakkan gerakan seolah-olah reaksi spontan masyarakat mendukung pemerintah ala pamswakarsa yang dipersiapkan melawan gerakan ganti presiden. Ini berlebihan, horizontal yang membahayakan. Tertanda: "Muka Orang Kota",” tulis Andi Arief.
Ia mengklaim, mengenal warga Boyolali sebagai yang gemar humor sehingga tak mudah tersinggung. Karenanya, ia menduga aksi tersebut adalah order dari ”Jakarta”.
”Warga Boyolali yang saya kenal suka humor dan tidak gampang tersinggung. Kalau ada yang protes ramai sampai demo soal ‘tampang Boyolali’, mungkin order dari Jakarta.”
Baca Juga: Selain Infeksi Paru, Pretty Asmara Alami Gangguan Fungsi Hati
Namun, menurutnya, Capres Prabowo juga harus meminta maaf atas ucapannya di Boyolali, untuk menyudahi polemik tersebut.
”Pak Prabowo sebaiknya meminta maaf saja atas ucapan di Boyolali. Tinggalkan salah atau benar maksud ucapannya, bukankah jika diberi amanat kemenangan pilpres, maka saudara-saudara di Boyolali akan menjadi rakyat yang harus dipimpin nantinya?”
Sebelumnya, Prabowo di hadapan pendukungnya pada Selasa (30/10), melontarkan ucapan bahwa warga Boyolali tidak bisa masuk hotel mewah, sehingga mereka bisa saja diusir karena "wajah Boyolali-nya".
Dalam salah satu bagian pada pidatonya, Prabowo membicarakan mengenai belum sejahtera masyarakat, sehingga memberi perumpamaan wajah Boyolali yang belum pernah masuk hotel mewah.
"Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir, karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang-tampang orang Boyolali," ujar Prabowo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP