Suara.com - Badai besar di Italia, yang disertai banjir dan angin kencang telah merenggut nyawa lebih dari 30 orang. Laporan petugas setempat itu muncul ketika mayat sembilan orang ditemukan di rumah berlokasi di Casteldaccia, Palermo, setelah sebuah sungai kecil meluap di dekatnya.
Kantor berita setempat, Agi, melaporkan bahwa korban yang meninggal termasuk tiga anak berusia satu, tiga dan 15 tahun. Beberapa anggota keluarga berhasil melarikan diri dengan memanjat pohon.
Istri Survivor Giuseppe Giordano, dua anak, orang tua, saudara lelaki dan saudara perempuan, semuanya tewas dalam badai.
"Aku kehilangan segalanya, tidak ada yang tersisa, hanya anakku," katanya.
Pejabat setempat kini sedang menyelidiki apakah rumah yang dibangun di dekat sungai memenuhi tata lingkungan.
Di wilayah yang sama, seorang lelaki berusia 44 tahun juga ditemukan tewas di mobilnya di dekat Vicari setelah dia mencoba menghubungi seorang rekan yang terperangkap di sebuah bengkel. Penumpang di dalam mobil diperkirakan hilang.
Petugas penyelamat juga mencari dokter yang terpaksa meninggalkan mobilnya di Corleone setelah mencoba mencapai rumah sakit di kota.
Sementara seorang lelaki dan seorang perempuan meninggal di Agrigente, setelah mobil mereka terperangkap dalam banjir.
Menurut Badan Perlindungan Sipil Italia, sebagian besar jumlah kematian tewas disebabkan tertiban pohon. Coldiretti, asosiasi perusahaan pertanian Italia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa angin kencang menghancurkan sekitar 14 juta pohon.
Baca Juga: Hore! NASA Temukan Robot Penjelajah Mars yang Hilang dalam Badai
Italia telah menghadapi serangkaian badai dahsyat selama lebih dari satu minggu, yang menyebabkan kerusakan dan gangguan, terutama di wilayah utara.
Kota Venesia telah mengalami beberapa banjir terburuk yang pernah terjadi, serta angin kencang yang memiliki kecepatan hingga 180 kilometer per jam (110 mil per jam).
Diperkirakan kota kanal sekarang sebanyak 75 persen di bawah air, ketinggian airnya kini naik menjadi 5 kaki saat pasang tinggi sebelum surut. Petugas transportasi telah menutup sistem bus air kecuali ke pulau-pulau terpencil karena keadaan darurat. [Metro]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas