Suara.com - Perwakilan keluarga koraban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta – Pangkal Pinang menyampaikan terima kasih kepada tim SAR gabungan dalam hal pencarian dan evakuasi korban. Pesawat yang mengangkut 189 orang Itu jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) lalu.
Hal ini dismpaikan ayah Shandy Johan, salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air saat jumpa pers proses evakuasi Lion Air JT 610 bersama Basarnas, TNI, Kementerian Perhubungan, KNKT, DVI Polri, Jasa Raharja, Lion Air, dengan keluarga korban di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018)
"Sebelumnya kami menyampaikan apresiasi kami sebesar-besarnya kepada Basarnas, KNKT, atau tim yang lain yang tergabung dalam tim laut. Kami merasa tersanjung. Begitu cepatnya bapak-bapak melakukan evakuasi disana," ujar ayah korban yang tak menyebutkan namanya.
Tetapi, ayah salah satu korban tersebut mengatakan kalau apresiasi tersebut tidak akan diberikan kepada pihak PT. Lion Air, terutama pendiri Lion Air Rusdi Kirana. Menurutnya, pendiri Lion Air tersebut gagal.
"Tapi (apresiasi) tidak untuk Lion Air. Maaf, khususnya Pak Rusdi Kirana saya anggap gagal, saya tidak ingin menjadi provokator dan saya tidak ingin menjadi perdebatan," ucap dia.
Selain itu, ayah Shandy Johan juga kecewa karena pihak maskapai Lion Air tak memiliki empati kepada keluarga korban. Ia menyebut pihak Lion Air tak pernah menelpon keluarga korban hingga kini dan hanya memikirkan santunan yang sudah merupakan kewajiban Lion Air.
"Jangankan empati, menelpon pun tidak pak. Kalau Lion Air mempresentasikan uang-uang itu memang kewajiban Lion dan sudah jadi aturan itu," kata dia.
"Kami keluarga perlu dirangkul, tapi tak ada sedikit pun telepon. Kami kehilangan anak kami terkasih. Bukan barang yang kami buang ke laut. Tidak ada empati sama sekali dari Lion," sambungnya
Baca Juga: Pidato Prabowo Tampang Boyolali Bikin Heboh, Ini Kata Sandiaga
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui