Suara.com - Aroma khas desinfektan menyeruak saat ruang otopsi Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati Jakarta Timur terbuka setiap menerima sejumlah kantong jenazah korban Lion Air JT 610 yang masuk satu per satu.
Ruangan tersebut selalu tertutup untuk siapapun yang ingin mengetahui informasi tentang korban. Hanya beberapa petugas dari kepolisian setempat dan sejumlah tim forensik dari Disaster Victim Identification (DVI) yang mondar-mandir di ruangan tersebut.
Di sisi lain, rasa penasaran akan proses otopsi bagian tubuh korban makin membuncah saat tim Disaster Victim Identification (DVI) pihak Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati satu per satu mengumumkan para korban yang berhasil diidentifikasi.
Beruntung, rasa penasaran akan tempat tersebut terjawab sudah saat dr. Niken Budi Setiawaty, salah satu dokter forensik di RS Sukanto Polri Kramatjati mengizinkan untuk melihat-lihat seluk beluk ruangan otopsi jenazah, Jumat (2/11/2018) lalu.
Meski ruangan sudah terlihat steril, tetap saja bagi yang tidak kuat menahan aroma pembusukan, pasti tak akan sudi memasuki ruangan kerja Niken bersama tim-nya.
"Sekarang (jenazah) kan dalam proses pembusukan lanjut, sudah tidak utuh lagi jadi identifikasi juga sulit," ujar Niken.
Pada ruangan lapis pertama, terdapat beberapa peti mati yang telah disiapkan untuk pemakaman jenazah, beberapa alat timbangan, serta data-data penerimaan tubuh yang tercatat di dindingnya.
Di bagian ruangan lainnya di sisi kanan, juga terdapat alat CT Scan yang digunakan untuk memindai kondisi jenazah sebelum diperiksa.
Lebih dalam lagi, Niken menunjukkan ruangan lapis kedua bercat dinding biru. Di dalam ruangan tersebut, terdapat meja-meja otopsi kurang lebih sepuluh buah.
Baca Juga: Di Atas KRI 592 Banjarmasin, Keluarga Korban Lion Air Berdoa
Di meja tersebut bagian tubuh jenazah diperiksa oleh timnya yang terdiri dari beberapa dokter forensik, fotografer, INAFIS, teknisi, pemeriksa DNA serta dokter gigi forensik. Adapun ruang tersebut juga memiliki ruangan terpisah lainnya berisi meja otopsi. Niken mengungkapkan, ruangan tersebut digunakan jika tubuh yang mereka temukan memiliki riwayat menderita penyakit menular.
"Untuk kasus yang punya penyakit menular, kita harus pisahkan jadi nggak kontaminasi ruangan lain. Tapi untuk kasus ini sama semua," jelasnya.
Selain meja otopsi, tampak beberapa alat lainnya yang bisa ditemukan seperti cairan kimia, alat-alat kedokteran, lampu sorot yang biasa ditemukan di meja operasi, serta beberapa freezer atau pendingin untuk menyimpan organ tubuh.
Kemudian di pintu paling belakang ruangan tersebut, terdapat freezer yang digunakan untuk menyimpan jasad para korban dalam kantong jenazah yang dikirimkan tim pencarian korban dari Tanjung Priok.
"Suhu simpannya minus 14 derajat, bisa menyimpan kurang lebih 50 jenazah," sebut dia.
Titik Awal Pemeriksaan jenazah berujung identifikasi Jannatun Cintya Dewi (24) korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pertama, Rabu (31/10/2018) menjadi titik awal keberhasilan tim Niken.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
Terkini
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif