Niken menyebutkan proses dari awal penerimaan kantong jenazah pertama pada Senin malam (29/10/2018) hingga proses identifikasi selesai dilakukan dan menemukan identitas Jannatun pada Kamis (1/11/2018).
"Jenazah diterima kemudian dicatat nomornya, kemudian dimasukkan ke freezer. Setelah di freezer, kita proses pemeriksaan," ujarnya.
Niken memaparkan saat menerima kantung jenazah, dia dan tim sudah bersiap menghadapi kendala waktu identifikasi oleh karena mendapat bagian tubuh saja. Satu bagian tubuh akan dihitung sebagai pemeriksaan satu individu.
"Kami menganggap satu bagian tubuh individu. Kita ambil semua DNA-nya per kantong, Jadi kita tidak bisa asal tebak bagian ini milik siapa hanya karena kulitnya sama," ujar dia.
Pemeriksaan satu individu pada satu meja dikerjakan sebanyak lima orang yang terdiri dari pemimpin pemeriksaan, dokter gigi forensik, tim INAFIS pemeriksa sidik jari, peneliti DNA dan teknisi. Bagian tubuh jenazah dipilah-pilah antara properti dan bagian tubuh dengan kotorannya. Tiga faktor itu direkam datanya, selanjutnya dibersihkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tim DVI akan menganalisis tanda-tanda khas korban seperti tahi lalat, tatto, tanda lahir dan sebagainya. Setelahnya, jaringan tubuh korban yang masih baik dan tidak lagi terkontaminasi kotoran akan diambil untuk uji DNA.
Sementara untuk uji DNA, Niken menyebut sampel korban dan keluarga akan dibawa ke Laboratorium Dan Klinik Odontologi Kepolisian di Cipinang, Pulo Gadung Jakarta Timur untuk pemeriksaan dan rekonsiliasi.
Terakhir, tim DVI akan memberi kode serta pelabelan pada bagian yang sudah melalui pemeriksaan untuk diawetkan kembali dalam freezer sampai hasil rekonsiliasi keluar dan penyerahan jenazah ke keluarga.
Pada pemeriksaan Jannatun, Niken memaparkan di posko posmortem, tim menemukan adanya sidik jari dan cincin yang dapat menjadi petunjuk identifikasi dan dalam kondisi yang baik. Kedua temuan tersebut menjadi data primer yang kemudian melalui proses rekonsiliasi atau pencocokan data antemortem dan posmortem.
Baca Juga: Di Atas KRI 592 Banjarmasin, Keluarga Korban Lion Air Berdoa
Adapun pencocokan sidik jari dan DNA yang menempel di cincin dengan data antemortemnya memiliki tingkat kecocokan yang tinggi, sehingga nama Jannatun terverifikasi menjadi korban pertama dan diserahkan ke pihak keluarga.
"Intinya yang sudah diserahkan ke keluarga itu sudah melalui rekonsiliasi. Pasti ini A adalah A. Sudah dipastikan," ujar Niken.
Menunggu Giliran Pemeriksaan jenazah korban Lion Air JT 610 yang baru saja ditemukan tim Basarnas setiap harinya, rupanya masih harus menunggu giliran.
Niken memaparkan, kantong jenazah yang baru datang memasuki ruang otopsi RS Polri Said Sukanto Kramatjati tidak serta merta langsung diperiksa.
"Satu jenazah selesai, ambil lagi, selesai. Sesuai urutan (kantong jenazah) saja, satu-satu didata menunggu giliran dan dikerjakan dalam satu kali waktu," ujar Niken.
Usai pemeriksaan, jenazah akan dimasukkan kembali ke freezer dengan label-label yang telah terpasang. Proses tersebut juga berfungsi untuk menata ruang penyimpanan, sehingga mempermudah tim saat pengambilan kembali jenazah oleh pihak keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS