Suara.com - Film berjudul A Man Called Ahok siap tauang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada Kamis (8/11) pekan ini.
Pemutaran perdana film layar perak yang menceritakan kisah keluarga mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus narapidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama tersebut digelar di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/11) malam.
Namun, baru beberapa jam setelah film itu tayang, adik kandung Ahok yang juga kuasa hukumnya, Fifi Lety Tjahaja Purnama, malah melayangkan kritik keras terhadap film A Man Called Ahok.
Dia mempersoalkan penggambaran ayahnya yang bernama Kim Nam (Tauke) tak sesuai dengan karakter aslinya.
Kritiknya tersebut diutarakan Fifi melalui akun Instagram miliknya, @fifiletytjahajapurnama, Senin malam.
"Kukembalikan semua kecewa dan sedih padaMu. Oh papaku, seandainya masih hidup pasti marah sekali dengan mereka yang merusak image dan gambaran dirimu. Tidak pantas mereka menpertontonkan hidupmu dengan cara seperti ini,” tulisnya.
”Tetapi aku percaya dan aku berdoa malam ini, Mazmur 37, terjadi pada mereka yang telah menyakitimu. Bunga ini tanda kematian hati nurani, tanda dukacita yang dalam. Tuhan kaulah pembela papaku.”
Hingga Selasa (6/11/2018) siang, unggahan kritik Fifi disukai oleh 2.501 orang, termasuk salah satunya mantan rekan Ahok di Balai Kota, Djarot Saiful Hidayat. Bukan cuma tombol "likes", kolom komentar Fifi Lety juga dihujani komentar oleh warganet.
Biopik Tanpa Politik
Baca Juga: Kabasarnas Mewek karena Terenyuh Lihat Penantian Keluarga
Film A Man Called Ahok, siap ditayangkan di bioskop, setelah teasernya diluncurkan di Metropole XXI, Pegangsaan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).
Sinema ini diangkat dari buku A Man Called Ahok karya Rudi Valinka. Film tersebut terfokus pada sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang pernah menjadi Bupati Belitung Timur, anggota DPR RI, dan Gubernur DKI Jakarta.
"Saya melihat Basuki Tjahaja Purnama sebagai sosok fenomenal, yang dicintai banyak orang dan dibenci oleh lebih banyak lagi. Bagi mereka yang mengetahui hal ini, mereka hidup di dalam bagian sejarah yang tercatat oleh seseorang yang bernama Ahok," ucap Putrama Tuta, pembuat film tersebut, beberapa waktu lalu.
Tuta menuturkan, film tersebut bakal mengisahkan kehidupan Ahok semasa kecil di Gantong, Beltim, sekitar tahun 1976. Plot film itu berlanjut dan terhenti pada perjalanan Ahok sebagai bupati di kampung halamannya pada 2005.
“lni adalah sebuah cerita bagaimana sebuah karakter dapat terbentuk, apa yang membuat seorang Ahok menjadi sosok yang kita kenal saat ini. Karena itu, saya memilih bagian terpenting dari kehidupan manusia. Keluarga," ucap Tuta melanjutkan.
Karena itu pula, Tuta memastikan unsur politik beserta konflik-konflik di dalamnya yang melibatkan Ahok, tidak menjadi tema utama dalam film tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh