Suara.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengaku sangat terenyuh hingga menitikan air mata ketika menggelar pertemuan dengan keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 di crisis center Hotel Ibis, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018) kemarin. Syaugi pun mengaku turut merasakan kesedihan keluarga yang tetap menanti proses evakuasi korban Lion Air yang hingga kini masih dilakukan.
Meski bersedih, Syaugi mengaku tetap memberikan semangat dan pendekatan kepada para keluarga korban
"Jadi kita mendekatkan sama mereka (keluarga penumpang). Supaya mereka juga yakin ini ujian dari yang maha kuasa kita berusaha ya kan usaha itu sudah maksimal kita lakukan," tutur Syaugi di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11/2018).
Syaugi mengungkapkan, pertemuan dengan keluarga bisa menjadi semangat baru petugas gabungan untuk terus mencari korban lain yang belum ditemukan.
"Iya dong (jadi semangat) dengan ketemu gini kan. Kamu liat saja kemarin (di Hotel Ibis) dengan situasi begitu saya jadi haru hanyut begitu. Walau kamu sering lihat saya wong garang gitu kan kalau wawancara," imbuhnya.
Setelah digelar pertemuan, petugas Basarnas dan TNI Angkatan Laut kembali mengajak keluarga korban ke lokasi jatuhnya Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Sebanyak 500 orang dari kerabat dan keluarga korban ikut ke lokasi menggunakan KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin.
Kata dia, tujuan Basarnas dan TNI Angkatan Laut mengajak keluarga korban ke titik lokasi jatuhnya pesawat guna melakukan doa sekaligus melihat proses evakuasi yang tengah berlangsung. Diharapkan dengan begitu, pihak keluarga penumpang dapat lebih memahami situasi dan kondisi di lapangan.
"Mereka masih kerja di lokasi sana, saya tidak hentikan supaya keluarga korban juga tahu apa yang kita kerjakan. Tadinya ada pikiran mau dihentikan, enggak perlu saya pikir, dan supaya efektif," ungkapnya.
Baca Juga: Kunjungan Atiqah ke Polda untuk Memulihkan Kondisi Fisik Ratna
Berita Terkait
-
6 November, RS Polri Terima 163 Kantong Jenazah Korban Lion Air
-
Menengok Cara Identifikasi Korban di Posko Antemortem RS Polri
-
Tangis Tabur Bunga untuk Korban Lion Air: Aku Masih Ingin di Sini
-
Cita-cita Jadi Pelayar, Naning Terngiang Janji Putranya
-
Keluarga Tak Kuasa Menahan Tangis di Lokasi Jatuhnya Lion Air
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting