Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui pihaknya belum bisa menentukan besaran tarif untuk mass rapid transit (MRT) di Jakarta. Pasalnya, jarak tempuh antar stasiun berbeda-beda.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tarif MRT diperkirakan berkisar antara Rp 8.000 sampai Rp 9.000. Menurut Anies, besaran itu hanyalah sebatas kajian saja, belum bisa ditetapkan sebagai tarif resmi.
"Belum kalau tarif MRT belum ada yang fix, itu semua hasil kajian menyangkut biaya dan daya beli serta kemauan membayar," kata Anies saat ditemui di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Anies menjelaskan, dalam penentuan besaran tarif didasarkan pada jarak tempuh. Pasalnya, jarak tiap stasiun relatif berbeda-beda, ada yang dekat hingga cukup jauh.
Menurut Anies, dalam penentuan besaran harga tiket beda halnya dengan penentuan besaran tarif Transjakarta. Sehingga, perlu kajian yang mendalam dalam menentukan besaran tarif.
"Jadi jangan buru-buru kita menetapkan berapa ribu rupiah gitu karena itu akan tergantung pada jarak," ujar Anies.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar pun mengusulkan harga tiket sebesar Rp 8.500 untuk bisa menikmati fasilitas kereta Mass Rapid Transit (MRT). Usulan harga itu dihitung berdasarkan jarak per 10 kilometer.
Nantinya, harga itu bisa lebih murah ataupun bisa lebih mahal tergantung jarak yang ditempuh para penumpang ketika menaiki MRT. Namun demikian, yang berhak menentukan besaran tarif MRT itu adalah Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga: Rizieq Ditangkap di Arab, Sandiaga: Saya Nggak Bisa Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional