Suara.com - Presiden Joko Widodo mengaku bisa membedakan orang-orang yang mendukungnya dan yang tidak hanya dengan bersalaman dengan mereka. Hal itu diungkapkan Jokowi, sapaan akrab Presiden saat membuka acara pembekalan calon anggota legislatif (caleg) Hanura di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Kemampuan itu, terang Jokowi, dipelajarinya sejak bertarung dalam pemilihan Wali Kota Solo, Jawa Tengah pada 2005 silam.
"Pas pulang sambil ngitung dengan menyalami, oh ini mendukung, kalau enggak salamannya enggak gitu. Saya tahu yang saya salami. Ngerti betul pas salaman," kata Jokowi.
"Saat itu ada empat kandidat: incumbent, ada Ketua Kadin, pengusaha besar, dan saya enggak ada yang kenal. Saat penetapan perolehan suara pilkada, saya dapat 37 persen, hanya 37 persen tapi yang penting menang, karena enggak terkenal," ungkapnya.
Ia menyebutkan rajin mendatangi warga dari pintu ke pintu dan menjelaskan apa yang akan dilakukan termasuk dalam kartu sehat, kartu pintar, dan pembangunan infrastruktur. Jokowi menyebutkan pada saat bertarung untuk periode kedua di Solo ia berhasil menang dengan angka telak 91 persen.
Ia juga menyebutkan apa yang dilakukannya saat itu hanya mendatangi warga dari pintu ke pintu untuk memberitahukan apa yang telah dikerjakan selama menjabat.
"Itu juga yang saya lakukan di Jakarta. Sudah ini buka-bukaan. Jakarta siapa yang tahu saya?" cetus dia.
Jokowi menjamin pendekatan seperti itu akan membuahkan hasil yang memuaskan.
"Jadi kalau ini ada yang melakukan seperti ini dan tak berhasil, tolong nanti dipertemukan dengan saya. Saya jamin," pungkas dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
3 Fakta Ancaman Penjara Roy Suryo: Pasal Berlapis Gegara Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Bagi Dua Klaster Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo di Klaster 2
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Polda Ungkap Alasan Prosesnya Lama!
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi: Prabowo Tegaskan Bukan Hanya Polri yang Dikaji
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?