Suara.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengajak seuruh pendukung dan tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak melibatkan anak dalam kampanye ataupun kegiatan politik lainnya. Susanto berharap Pemilu 2019 berjalan dengan penuh kesantunan dan tidak ada pelibatan anak.
"Marwah proses Pilpres 2019 kita jaga dengan baik dan tidak menyalahgunakan anak dalam kegiatan politik," kata Susanto seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurut Susanto, materi kampanye seharusnya tidak berkutat pada narasi yang rentan menimbulkan kebencian, apalagi kegaduhan. Dalam proses politik itu, kata dia, sebaiknya hanya melibatkan orang yang telah memiliki hak pilih, atau usia 17 tahun ke atas.
Susanto menyebut sudah seharusnya proses politik tidak melibatkan anak yang belum memenuhi usia minimal pemilih pemula.
Selanjutnya Susanto mengimbau pada seluruh tim kampanye agar menjaga kontestasi politik dapat berjalan damai, santun, bermartabat, fokus pada keunggulan program dan kontestasi solusi.
Menurut Susanto potret anak hari ini akan menentukan masa depan bangsa. Maka, KPAI dalam pesta demokrasi Pilkada, Pileg, dan Pilpres akan terus mengawal.
Selain itu, KPAI akan berupaya untuk menemui komisioner KPU untuk menyamakan pandangan pentingnya pengarusutamaan perlindungan anak dalam Pemilu dan MoU dengan Bawaslu untuk pengawasan penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik.
Upaya lain, lanjut dia, KPAI telah mengundang para perwakilan partai politik untuk menyamakan persepsi dan menandatangali komitmen agar partai politik memilih calon kepala daerah, caleg, capres dan cawapres yang memiliki komitmen perlindungan anak.
"KPAI juga telah mengundang perwakilan kedua timses pasangan capres-cawapres," katanya.
Baca Juga: Kondisi Terbaru Adik Ayu Ting Ting Usai Jalani Operasi Lambung
Lebih jauh, tim sukses pasangan calon harus berkomitmen untuk menguatkan program perlindungan anak dari capres-cawapres yang diusung. Kedua, mereka berkomitmen untuk tidak menyalahgunakan anak dalam kegiatan politik.
Susanto mengatakan kerentanan anak disalahgunakan dalam kegiatan politik cukup tinggi sehingga peran timses sangat menentukan.
"Melibatkan anak dalam kegiatan politik uang agar memilih paslon tertentu, melibatkan anak melakukan ujaran kebencian terhadap paslon tertentu serta melibatkan anak sebagai juru kampanye, merupakan bagian contoh dari 15 poin yang dikategorikan sebagai penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik," kata dia.
Sebelunya kubu Jokowi – Maruf Amin maupun blok Prabowo Subianto – Sandiaga Uno bersepakat tidak bakal melibatkan anak-anak dalam kampanye pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 maupun 2 itu dalam Pilpres 2019.
Janji tersebut terucap saat kedua tim sukses menemui Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Senin (12/11/2018)
Berita Terkait
-
PDIP Sebut Seluruh Pendukung Jokowi Dapat 'Coattail Effect'
-
Ma'ruf Amin Dituntut Minta Maaf, Tim Prabowo: Ulama Lebih Paham
-
PDIP Soroti Janji Sandiaga Pilih Menteri dari Milenial
-
KPK Dukung Penuh KPU Umumkan 40 Caleg Mantan Napi Korupsi
-
Sambangi KPAI, Kubu Jokowi dan Prabowo Sepakat Tak Libatkan Anak
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini