Suara.com - Seorang balita berusia 2 tahun di Taipei, Taiwan, ditemukan tewas kelaparan di dalam kamar mandi apartemen ibunya.
Aparat kepolisian setempat, seperti diberitakan ET Today, Selasa (13/11/2018), menduga balita tersebut sudah 3 hari dikurung dalam kamar mandi oleh ibunya yang asyik berpesta dengan pacar. Bocah itu diketahui tewas pada tanggal 7 November 2018.
Sang ibu yang masih berusia 20 tahun hanya diidentifikasi sebagai Lin. Ia telah ditangkap bersama pacarnya bermarga Hsiao (21).
”Sang ibu melaporkan kematian balitanya pada Rabu (7/11) malam kepada kami,” kata aparat kepolisian setempat.
Dalam pelaporannya, Lin mengakui mengurung balitanya sejak Rabu sore karena melawan perintahnya. Setelah dikunci, Lin mengakui keluar untuk berpesta bersama Hsiao dan baru kembali tiga jam kemudian.
Saat itulah ia menemukan buah hatinya sudah terkapar meninggal dunia di lantai kamar mandi.
“Namun, dalam autopsi, kami menemukan fakta bahwa balita itu sudah ditinggalkan selama ninimal 3 hari tanpa diberi makan. Ia mati kelaparan,” jelasnya.
Saat aparat kepolisian mendatangi apartemen, mereka menemukan balita malang itu tewas meringkuk di lantai kamar mandi yang kotor, telanjang, dan sangat kurus.
”Berat tubuh korban hanya 5 kilogram,” tukasnya.
Baca Juga: Supaya Enggak Saltum, Ini Panduan Airport Style yang Benar
Setelah kematian dilaporkan, penyelidik forensik memutuskan bahwa bocah itu telah mati setidaknya dua hari sebelum sang ibu menghubungi polisi.
Dalam catatan kepolisian, Lin sebenarnya memunyai anak kedua berjenis kelamin perempuan, yang merupakan adik balita tersebut.
”Adik korban meninggal tahun 2017 saat mereka tinggal di distrik Chiayi. Ada dugaan bayi itu tak diberi susu melainkan hanya makanan sisa sang ibu dan pacarnya. Bayi itu hanya hidup 71 hari setelah dilahirkan secara prematur.”
Setelah peristiwa kematian bayi keduanya itu akibat kekurangan gizi, dokter dan pekerja sosial di Chiayi meminta bantuan kakak Lin untuk merawat putra pertama.
Namun, setelah Lin dan anak serta pacarnya meninggalkan Chiayi ke Taipei pada Juli tahun lalu, ia berhenti berhubungan dengan kakaknya.
Hsiao sendiri membantah bertanggung jawab atas penganiayaan yang menyebabkan kematian balita tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?