Suara.com - Warga di kota-kota Irlandia menggelar aksi protes secara massal setelah sehelai celana dalam berenda milik perempuan korban pemerkosaan digunakan sebagai alat bukti pengadilan justru untuk membebaskan si pemerkosa.
Dalam sidang terakhir kasus itu pada akhir bulan Oktober 2018, pengacara terdakwa mempertunjukkan celana dalam korban pemerkosaan kliennya dan mengklaim perudapaksaan itu akibat perempuan tersebut memakai celana dalam seksi.
Konyolnya, seperti diberitakan The Telegraph, majelis hakim berdasarkan pertimbangan perihal celana dalam itu lantas memutus terdakwa tak bersalah. Kekinian, terdakwa yang merupakan lelaki berusia 27 tahun tersebut bebas.
Seusai pemerkosa itu bebas, warga menggelar demonstrasi di Dublin, Cork, dan Limerick. Mereka ramai-ramai memprotes dan meletakkan celana dalam perempuan di sepanjang tangga memasuki gerbang pengadilan setempat.
Tak hanya itu, skandal ketidakadilan tersebut memicu kemarahan warganet. Mereka ramai-ramai menyebar foto celana dalam di media sosial sembari membubuhkan tagar #thisisnotconsent.
Lelaki pemerkosa itu dibebaskan oleh juri di Pengadilan Pidana Pusat Cork pada tanggal 5 November 2018. Sementara sang korban merupakan perempuan berusia 17 tahun. Ia memerkosa korban di jalan kecil sudut kota Cork.
Dalam persidangan, Elizabeth O'Connell—pengacara terdakwa—menunjukkan celana dalam berenda depan jenis thong milik korban kepada hakim.
"Apakah pengadilan mengenyampingkan bukti celana dalam seksi ni? Sehinga menimbulkan kemungkinan klien saya digoda oleh korban? Anda harus melihat cara korban berpakaian? Dia mengenakan celana dalam thong dengan berenda di bagian depan alias mempertontonkan kelaminnya.”
Setelah itu, dalam pemungutan suara, 8 lelaki dan 4 perempuan juri persidangan kasus itu secara bulat memutuskan si terdakwa tak bersalah.
Baca Juga: Laga Kontra PSM Bak Final bagi Marko Simic
Pernyataan pengacara Elizabeth O’Connell tersebut mengundang reaksi amarah dari publik maupun kelompok advokasi hak asasi manusia serta kaum perempuan.
Bahkan, perempuan anggota parlemen Irlandia, Ruth Coppinger, membawa skandal ini dalam perdebatan dewan rakyat.
Ruth membawa celana dalam thong berwarna biru ke rapat parlemen dan menjelaskan betapa bobroknya sistem peradilan di negara tersebut terhadap penyintas pemerkosaan.
"Mungkin tampak memalukan untuk menunjukkan sepasang sandal di ruang dewan terhormat.... Bagaimana menurut Anda perasaan seorang korban perkosaan atau seorang wanita merasa setelan celana dalamnya yang tidak pantas ditampilkan di pengadilan?" katanya.
Noeline Blackwell, kepala Dublin Rape Crisis Center, mengatakan kubu terdakwa sengaja memamerkan celana dalam korban pemerkosaan untuk menarik perhatian para juri.
“Terdakwa menggunakan mitos feodal bahwa seorang perempuan yang memakai busana sesuai seleranya adalah kesalahan dan menandakan mereka menyetujui untuk disetubuhi. Ini sangat sangat salah,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe