Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim usulan menaikkan gaji guru menjadi Rp 20 juta, bukan untuk menaikkan elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Fadli menilai usulan Badan Pemenangan Nasioal (BPN) Prabowo – Sandiaga itu lebih menyangkut persoalan kesejahteraaan guru.
Fadli mengatakan, kalau kesejahteraan guru baik akan memengaruhi kualitas daripada mutu pendidikan.
"Persoalannya bukan persoalan elektabilitas, tapi persoalan juga secara esensial guru harus mendapatkan remunerasi yang layak, yang baik. Karena kalau gurunya baik akan mempunyai dampak kepada murid-muridnya, siswa-siswanya. Tapi kalau dari kualitas gurunya kurang, akan menurun juga ke peserta didik," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Fadli menegaskan, ia sependapat dengan usulan BPN Prabowo – Sandiaga untuk meningkatkan gaji guru. Sebab menurutnya, kesejahteraan guru sangatlah penting seperti halnya di negara-negara lain.
Meski mengakui setuju, Fadli menginginkan besaran dalam menaikkan gaji guru harus sesuai dengan kemampuan APBN. Oleh karena itu, kata Fadli perlu dilakukan pengkajian untuk menentukan angka tersebut.
"Jadi saya kira, saya sangat setuju tapi angkanya mungkin perlu diperhitungkan dengan kemampuan APBN kita. Tapi kesejahteraan menjadi prioritas itu penting," pungkasnya.
Sebelumnya BPN Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mengusulkan agar upah guru dinaikkan menjadi Rp 20 juta. Kenaikan gaji guru tersebut dinilai bakal berimbas meningkatnya kualitas pendidikan.
Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno, Mardani Ali Sera, menganggap kondisi pendidikan di Indonesia masih perlu diperbaiki. Salah satu caranya adalah menaikkan gaji guru.
"Perbaikan utama mau tak mau gaji guru dinaikkan, diseleksi secara baik. Gurunya yang terbaik. Kalau gaji guru Rp 20 juta, nanti orang-orang di seluruh dunia datang (ke Indonesia) mengajar anak kita. Nanti disiapkan kepala sekolahnya dari kita,” kata Mardani di Jalan Raya Malaka, Kelapa Sawit, Jakarta Timur, Selasa (20/11).
Baca Juga: Tepikan Target Pribadi, Pemain Naturalisasi Ini Kejar Trofi IBL
Berita Terkait
-
Kubu Jokowi Berharap Muhammadiyah Tidak Terseret Politik Praktis
-
Jokowi Sarankan Baiq Nuril Grasi, Fadli Zon: Bikin Bangsa Malu
-
PPP: Pernyataan Amien Rais akan Jewer Haedar Rugikan Muhammadiyah
-
Timses Ingin Gaji Guru Naik Rp 20 Juta, Prabowo: Duit dari Mana?
-
Kubu Jokowi Minta Tim Prabowo Realistis Soal Gaji Guru Rp 20 Juta
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi