Suara.com - Mentri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, alasan dicetuskan kartu nikah karena sering ditemukannya buku nikah palsu.
Maka itu, dilakukan pendataan dengan cara dibuatkan kartu nikah yang bisa dikontrol dengan mudah. Di mana diperlukan sistem informasi manajemen aplikasi yang terintegrasi dengan data data kependudukan dan Catatan Sipil di bawah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Ini upaya mengintegrasikan data karena ada sistem aplikasi. Maka memerlukan kartu nikah, jadi jangan di balik- balik," kata Lukman di salah satu hotel di Jalan Margonda, Jumat (23/11/2018).
Lukman menegaskan, kartu nikah ini merupakan upaya Kementrian Agama membangun sistem aplikasi yang lebih terintergrasi dengan baik. Dan bukan sama sekali mengantikan buku nikah yang sudah ada.
Menurut politisi PPP ini rencana kartu nikah akan masuk dalam anggaran APBN 2019.
"Nggak ada urusannya dengan menghabiskan anggaran akhir tahun. Enggak ada hubungannya dengan ini proyek yang mengada-ada, apalagi dikaitkan dengan pil operasi kaki kanan tidak sama sekali, tidak ada urusannya dengan itu," ujar dia.
"Ya tentu kan belum dibahas kan ini kan baru, dan juga belum disahkan anggaran 2019," sambung Lukman.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Heboh Video Wali Kota Batam Kampanyekan Caleg Nasdem Beredar
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Tanggul Beton di Cilincing Dikeluhkan Nelayan, Komisi IV DPR Agendakan Panggil KKP Senin Depan
-
Irjen Kemendagri Pastikan Wilayah Solo Raya Kembali Kondusif Setelah Unjuk Rasa
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
KontraS Ingatkan Prabowo: Tim Investigasi Harus Benar-benar Independen, Bukan Sekadar Janji
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Tiba Jam 2, Sherina Munaf Diperiksa Polres Jaktim Terkait Penjarahan Rumah Uya Kuya! Apa Kaitannya?
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur